Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank DBS Indonesia mencatat pencapaian signifikan pada kuartal I untuk segmen bisnis
Consumer Banking. Direktur Consumer Banking Group Bank DBS Indonesia Wawan Salum mencatat selama periode tersebut, pendapatan unit bisnis yang dipimpinnya naik 20 persen, diikuti pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 32 persen menjadi Rp14 triliun.
“Dengan berbagai pengembangan produk dan inovasi layanan berbasis digital untuk kemudahan nasabah, kami ingin tetap menjaga pendapatan segmen
Consumer Banking dengan baik dan dapat meningkat 38 persen sampai akhir 2016," ujar Wawan dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (28/6).
Produk pengelolaan kekayaan (
Wealth Management) turut memberikan kontribusi pertumbuhan produk
consumer banking perusahaan. Sepanjang 2016, Bank DBS Indonesia membidik nasabah prioritas (
priority banking) bisa tumbuh hingga 30 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami ingin target ini terjaga melihat pertumbuhan nasabah baru yang terjaga stabil tiap bulannya,” ungkap Wawan.
Dari segi bisnis Bancassurance, di awal 2016, Bank DBS Indonesia menjalin kerja sama dengan Manulife Indonesia untuk pengembangan unit bisnis Bancassurance yang mencakup asuransi kesehatan, asuransi jiwa, dan asuransi lainnya.
Bentuk kerja sama strategis ini telah membukukan Uang Pertanggungan diatas Rp50 miliar dalam 5 bulan dan produk Mi Treasure Ultimate Protection yang telah membukukan Uang Pertanggungan Rp231 miliar dalam 2 bulan.
"Pertumbuhan nasabah secara
online menjadi salah satu kunci pertumbuhan," katanya.
Pendekatan berbasis digital lainnya juga dilakukan oleh Bank DBS Indonesia dalam hal pertumbuhan nasabah. Di segmen bisnis
Unsecured Loan (fasilitas Pinjaman Tanpa Agunan/KTA), volume pertumbuhan nasabah melalui
online hingga sejak awal tahun hingga Mei 2016 (
year to date/ytd) meningkat 183 persen dibanding dengan periode yang sama di tahun sebelumnya (
year on year/yoy).
Untuk layanan DBS Treasures bagi nasabah prioritas, pertumbuhan nasabah baru melalui online hingga Mei 2016 (ytd)) naik 260 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (yoy).