Jakarta, CNN Indonesia -- Pengurangan jumlah ekspatriat telah mengurangi tingkat okupasi sewa apartemen di area bisnis (Central Business District/CBD) Jakarta.
Colliers International Indonesia mencatat, tingkat okupansi sewa apartemen di area CBD turun pada kuartal II tahun 2016 menjadi 76,10 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2015 sebesar 79,40 persen.
"Ekspatriat sebagai pasar utama untuk penyewaan apartemen berkurang, sehingga jumlah okupansi ikut berkurang," ujar Senior Associate Director Colliers International Indonesia, Ferry Salanto, Rabu malam (29/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, perusahaan multinasional saat ini telah bertekad untuk merasionalisasi keuangan mereka dengan merampingkan biaya untuk tunjangan perumahan.
Namun, jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, tingkat okupansi penyewaan apartemen di area CBD terbilang naik. Pada kuartal I 2016, tingkat okupansi sebesar 69,10 persen.
Sementara, tingkat okupansi di Jakarta Selatan pada kuartal II-2016 turun jika dibandingkan kuartal sebelumnya, yaitu menjadi 70,40 persen dari sebelumnya 72 persen. Begitu juga jika dibandingkan dengan kuartal II 2015, di mana tingkat okupansi sebesar 76,40 persen.
Melihat kondisi ini, maka tak heran jika pada kuartal II-2016 ini tidak ada penambahan jumlah penawaran penyewaan apartemen di Jakarta. Berdasarkan data Colliers, jumlah unit apartemen yang disewakan di Jakarta berjumlah 8.780 unit. Angka ini sama seperti kuartal sebelumnya.
Meski begitu, pasar mengharapkan setidaknya ada 890 unit apartemen baru dalam empat tahun mendatang. Maka, mulai tahun depan akan ada beberapa pembangunan apartemen baru, di antaranya Oakwood Wordwide, Frasers Hospitality and The Ascott Limited, dan Lavish Kemang Serviced Apartment.
Proyek tersebut akan fokus di area CBD dan Jakarta Selatan. Di mana sekitar 44 persen berada di area CBD dan 35 persen di Jakarta Selatan.
"Rata-rata apartemen yang disewakan di Jakarta dengan klasifikasi kelas menengah ke atas," ungkapnya.
Sebagai informasi, rata-rata harga penyewaan apartemen di Jakarta pada kuartal II 2016 ini sebesar Rp31 juta per meter persegi tiap bulannya. Harga tersebut naik 9 persen secara tahunan di mana harga sebelumnya Rp28,4 juta per meter persegi tiap bulannya.
Sementara jika dihitung secara kuartal, harga tersebut naik 0,50 persen, yaitu harga pada kuartal I 2016 sebesar Rp30,8 juta per meter persegi tiap bulan.
(gir)