Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan para pemudik yang melalui jalur Pantai Utara (Pantura) bisa menggunakan Jembatan Sipait yang menghubungkan Pemalang dan Pekalongan pada musim mudik lebaran tahun ini. Pemerintah sebelumnya meminta revitalisasi jembatan tua Sipait bisa dipercepat dari target awal selesai pada 18 September 2016, demi memperlancar arus mudik.
“Jembatan Sipait sudah bisa dibuka dan digunakan secara fungsional,” ujar Basuki, dikutip dari laman Kementerian PUPR, Kamis (30/6).
Saat melakukan inspeksi jembatan Sipait secara langsung, mantan Direktur Jenderal Penataan Ruang Kementerian PUPR menilai jembatan tersebut sudah permanen, namun hanya aksesorisnya saja yang harus segera dipasang seperti rambu-rambu jalan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) PJN Wilayah 1 Jawa Tengah, BBPJN V Kementerian PUPR Yafoour Sulaiman menambahkan, kontraktor jembatan Sipait yang menerima paket pekerjaan senilai Rp25,6 miliar telah berhasil memenuhi keinginan pemerintah untuk mempercepat penyelesaian jembatan tersebut.
Untuk kelancaran arus balik nanti, Yafoour mengatakan jembatan sepanjang 90 meter tersebut nantinya akan dibuka hingga H+10 atau H+14, kemudian akan ditutup kembali untuk proses finishing.
Jembatan Sipait merupakan salah satu proyek revitalisasi yang mendapat perhatian khusus Kementerian PUPR dalam menghadapi arus mudik dan arus balik tahun ini. Sebab apabila belum juga bisa digunakan, maka dipastikan arus lalu lintas di sekitar jembatan tersebut akan tersendat.
Kemudian hal lain yang menjadi perhatian di jalur mudik kali ini adalah terjadinya banjir rob di Semarang, Jawa Tengah, tepatnya di Kaligawe. Untuk menangani banjir rob tersebut, Kementerian PUPR telah melakukan antisipasi sementara dengan menyiapkan 17 pompa.
“BMKG memprediksikan pada 6 Juli nanti terjadi rob tertinggi, bahkan lebih tinggi dari banjir rob yang ada saat ini, makanya kita siapkan 17 pompa disana, 7 dari Jakarta, 2 dari Surabaya, 2 dari Solo dan sisanya dari Semarang,” kata Basuki.
Jalan NasionalTerlepas dari dua masalah utama tersebut, Basuki memastikan jalan nasional dalam kondisi siap digunakan untuk mudik tahun ini.
Hasil inspeksi secara langsung yang dilakukan Basuki dan para pejabat eselon I dan II Kementerian PUPR menunjukkan bahwa total jalan dan jembatan sepanjang 18.317.7 kilometer (km) di seluruh daerah yang ditinjau pada umumnya mantap dan siap dilalui.
Angka tersebut terdiri dari 7.961 km jalan dan 42,70 km jalan tol di Sumatera, 7.164 km dan 668 km jalan tol di Jawa-Bali, dan 2.482 km di Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan.
Basuki menambahkan, beberapa hal yang baru pada tahun ini yaitu penambahan beberapa ruas tol diantaranya Pejagan-Brebes Timur, Surabaya-Mojokerto dan Kertosono-Mojokerto yang beroperasi penuh. Kemudian Bawen-Salatiga dan Solo-Kertosono yang beroperasi secara fungsional.
“Kenapa fungsional, karena ini jalan alternatif kalau terjadi macet,” tuturnya.
Selain itu, lanjutnya, untuk memperlancar arus jalan di jalan tol juga telah dilakukan integrasi sistem pembayaran tol untuk ruas tol Jakarta-Cikampek, Cikopo-Palimanan, Cipularang dan Purbaleunyi. Basuki, mencontohkan dari Jakarta sampai Brebes Timur, semula ada tujuh gerbang tol menjadi tiga yaitu di Cikarang Utama, Palimanan dan Brebes Timur.
Selain jalan tol, di jalan nasional juga ada lingkar Sumpiuh yang biasanya terjadi kemacetan disana akibat perlintasan rel kereta api.
(gen)