Jakarta, CNN Indonesia -- Produsen makanan pokok dan ringan, PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk (AISA) atau TPS Food memberikan pinjaman kepada anak usaha sebesar Rp994,33 miliar untuk membayar utang sindikasi bank dan mendukung modal usaha.
Sekretaris Perusahaan Tiga Pilar, Desilina menyatakan, pada 30 Juni 2016 perseroan telah melakukan transaksi perjanjian pinjaman dana dengan entitas anak perseroan selaku debitur. Adapun anak usaha perseroan antara lain, PT Dunia Pangan, PT Indo Beras Unggul, PT Jatisari Srirejeki dan PT Sukses Abadi Karya Inti.
“Transaksi tersebut merupakan transaksi afiliasi sebagaimana dimaksud dalam peraturan,” tulisnya dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (1/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam prospektus ringkas yang dilampirkan, perusahaan berencana menggunakan dana hasil penerbitan sukuk sebesar Rp1,2 triliun untuk mengucurkan pinjaman tersebut. Untuk diketahui, jumlah penerbitan sukuk tersebut turun dari rencana awal sebesar Rp1,5 triliun dengan ijarah 10-10,75 persen.
Penilai transaksi dari Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Jennywati, Kusnanto dan rekan, Andi Wijaya merinci, pertama, Dunia Pangan menerima fasilitas pinjaman sebesar Rp612,52 miliar dan biaya penerbitan pinjaman sebesar Rp5,15 miliar atau dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp617,66 miliar;
Adapun pinjaman kepada Dunia Pangan akan digunakan untuk pelunasan utang kepada Rabobank International cabang Singapura, PT Bank Rabobank International Indonesia, PT Bank Maybank Indonesia Tbk, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd cabang Jakarta dan PT Bank Permata Indonesia Tbk.
Kedua, Indo Beras Unggul mendapat fasilitas pinjaman sebesar Rp154,58 miliar dan biaya penerbitan pinjaman sebesar Rp1,30 miliar atau dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp155,87 miliar. Ketiga, Jatisari Srirejeki memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp6,00 miliar dan biaya penerbitan pinjaman sebesar Rp0,05 miliar atau dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp6,05 miliar
Terakhir, Sukses Abadi Karya memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp212,95 miliar dan biaya penerbitan pinjaman sebesar Rp1,79 miliar atau dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp214,74 miliar.
Dari sisi kinerja keuangan, TPS Food membukukan penurunan laba bersih sebesar 1,02 persen menjadi Rp122,71 miliar pada kuartal I 2016, dibandingkan dengan Rp123,97 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Pendapatan pokok perseroan sejatinya mengalami peningkatan sebesar 4,32 persen menjadi Rp1,69 triliun pada triwulan I 2016, dari Rp1,62 triliun diperiode yang sama 2015. Namun, penurunan kinerja TPS Food pada kuartal I 2016 terutama disebabkan oleh beban keuangan yang melonjak 108,38 persen dari Rp48,80 miliar menjadi Rp101,69 miliar.