Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyerap anggaran sebanyak Rp27,4 triliun sampai 29 Juni 2016 lalu. Penyerapan anggaran tersebut telah mencapai 26 persen dari total anggaran Kementerian PUPR dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 sebesar Rp104,08 triliun.
Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Taufik Widjoyono mengatakan, serapan tersebut meningkat signifikan dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 15,5 persen pada periode yang sama.
Menurut Taufik, serapan tahun ini jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu karena pelaksanaan lelang telah di mulai pada akhir 2015. Selain itu, alokasi pembiayaan untuk proyek multi years contract (MYC) ditingkatkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Anggaran PUPR itu kami bagi menjadi fokus pada kedaulatan pangan dan ketahanan air, konektivitas, serta bidang perumahan dan permukiman,” kata Taufik, dikutip dari laman Kementerian, Jumat (1/7).
Ia menjelaskan, pada fokus kedaulatan pangan dan ketahanan air, Kementerian yang dipimpin Basuki Hadimuljono itu akan membangun jaringan irigasi seluas 52 ribu hektare dan merehabilitasi jaringan irigasi 348 ribu hektare, 30 waduk (delapan waduk baru dan 22 waduk lanjutan) termasuk dua waduk yang telah selesai dibangun.
Kemudian pembangunan 387 embung/bangunan penampung air lainnya dan pembangunan/peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan air baku sebesar 6,27 meter kubik per detik.
Untuk konektivitas, dilakukan pembangunan jalan baru di daerah perbatasan, Sumatera, Kalimantan, dan Papua sepanjang 769 kilometer.
Kemudian peningkatan kapasitas jalan nasional sepanjang 1.366 kilometer, pembangunan jembatan 8.052 meter, peningkatan jembatan 4.682 kilometer dan pembangunan jalan tol 29 kilometer yang dilakukan oleh pemerintah.
Di bidang Perumahan dan Permukiman target yang diharapkan dapat dicapai antara lain pembangunan rumah susun untuk MBR sebanyak 10.458 unit, pembangunan rumah khusus 5.906 unit.
Lalu pembangunan rumah swadaya dan rumah tidak layak huni sebanyak 94.210 unit dan penyaluran bantuan pembiayaan untuk pembangunan 87.390 unit rumah umum (rumah tapak dan rusunami) melalui KPR FLPP.