Inflasi Terkendali, Bank Indonesia Jaga Rezim Bunga Rendah

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Jumat, 01 Jul 2016 19:17 WIB
Sejak awal tahun, BI telah menurunkan suku bunga acuannya (BI rate) sebesar 75 basis poin, dari 7,25 persen menjadi 6,5 persen.
Logo Bank Indonesia, Jakarta, Jumat, 22 April 2016. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan rezim suku bunga rendah selama inflasi terkendali hingga penghujung tahun ini. Sejak awal tahun, BI telah menurunkan suku bunga acuannya (BI rate) sebesar 75 basis poin, dari 7,25 persen menjadi 6,5 persen.

"Inflasi sejak tahun lalu under control. Makanya kalau tahun lalu kita bisa punya inflasi 3,3 persen dan tahun ini mudah-mudahan sekitar 4 persen ya berarti kita (BI) bisa mempertahankan rezim suku bunga rendah," tutur Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara di Kompleks BI, Jumat (1/7).

Selain inflasi, kata Mirza, penetapan BI rate juga dipengaruhi oleh faktor tingkat suku bunga luar negeri maupun faktor eksternal lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Tetapi faktor inflasi dalam negeri itu penting sekali. Kalau kita bisa mempertahankan inflasi (tahunan) di level 3-4 persen, suku bunga yang saat ini sudah lumayan rendah ya kita bisa pertahankan,” ujarnya.

Pernyataan Mirza senada dengan perkiraan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution. Darmin menilai jika inflasi ke depan masih rendah, peluang BI menurunkan suku bunga acuan masih terbuka.

“Tenang saja, kalau inflasinya turun terus masih bisa turun BI rate tapi tunggu saja dulu, jangan buru-buru,” kata Darmin belum lama ini.

Menurut Darmin, kombinasi tingkat suku bunga yang rendah dan inflasi yang terjaga pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga hingga bisa mencapai 5 persen secara tahunan.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini merilis angka inflasi bulan Juni sebesar 0,66 persen. Secara tahun kalender, inflasi Januari–Juni 2016 mencapai 1,06 persen dan tingkat inflasi secara tahunan (year on year) Juni 2016 terhadap Juni 2015 sebesar 3,45 persen. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER