Kuartal II, Ekonomi China Diramalkan Hanya Tumbuh 6,6%

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Selasa, 12 Jul 2016 10:04 WIB
Jika terbukti, angka prediksi pertumbuhan ekonomi China yang dirangkum dari 61 analis tersebut akan menjadi yang terendah dalam tujuh tahun terakhir.
Pertumbuhan ekonomi China diramalkan turun menjadi 6,6 persen pada kuartal II 2016, yang merupakan level terendah dalam tujuh tahun terakhir.( REUTERS/Jason Lee)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pertumbuhan ekonomi China diramalkan turun menjadi 6,6 persen pada kuartal II 2016, yang merupakan level terendah dalam tujuh tahun terakhir. Prediksi tersebut merupakan hasil jajak pendapat yang dilakukan Reuters terhadap 61 ekonom.

Para analis memperkirakan ekonomi terbesar kedua di dunia itu kehilangan momentum pertumbuhan pada paruh kedua tahun ini menyusul berkurangnya daya dorong sektor keuangan terhadap industri manufaktur. Hal ini membuat pemerintah dan bank sentral China mengeluarkan serangkaian kebijakan di tengah kekhawatiran baru akan dampak keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit).

Kombinasi kebijakan fiskal dan moneter itu membuat yuan melemah ke posisi terendahnya dalam 5,5 tahun terakhir, yang pada akhirnya justru menimbulkan kekhawatiran baru bagi investor global.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada periode Januari-Maret tahun ini, ekonomi China tumbuh 6,7 persen. Apabila prediksi pertumbuhan kuartal II yang dirangkum Reuters dari para analis terbukti, maka itu akan menjadi yang terlemah sejak kuartal I 2009, ketika ekonomi hanya tumbuh 6,2 persen akibat terimbas krisis keuangan global.

Secara tahunan, pertumbuhan ekonomi China sebesar 6,9 persen pada 2015 sejauh ini merupakan yang terendah dalam lebih dari dua dekade.

Para pembuat kebijakan di Beijing sejauh ini mengandalkan ekspansi kredit dan belanja infrastruktur untuk menstabilkan pertumbuhan ekonominya. Hal itu menciptakan kecemasan baru akan ketergantungan terhadap utang dan belanja pemerintah yang justru bisa semakin memperlambat pertumbuhan dan membuat reformasi ekonomi tertunda. Beberapa analis percaya restrukturisasi perbankan secara besar-besaran kemungkinan dapat dihindari.

Di sisi lain, investasi swasta melambat ke rekor terendah hingga Mei tahun ini, dengan hanya tumbuh 3,9 persen dari sebelumnya mencapai digit ganda pada tahun lalu. Pertumbuhan investasi swasta di China sejauh ini merupakan yang paling rendah sejak otoritas terkait mulai merilis data penanaman modal pada 2012.

Perlambatan investasi itu selaras dengan stagnasi di sektor manufaktur China. Sementara di sektor keuangan, banyak investor yang semakin menghindari pasar saham negara pasca insiden tahun lalu.

Sesuai jadwal, otoritas China akan melaporkan data Produk Domestik Bruto (PDB) resmi pada 15 Juli 2016, bersamaan dengan rilis indikator bulanan investasi, produksi industri dan penjualan ritel. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER