Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) membentuk Tim Persiapan Pengelolaan Mahakam (TPPM) dan menyiapkan sejumlah strategi untuk mengelola Blok Mahakam secara resmi pada 2018.
"Kita melalui TPPM tengah menyusun rencana kerja, meliputi pengalihan daya, kontrak kerja, sistem operasi, sistem keuangan, dan sistem IT. Ini diperlukan untuk melihat kesiapan proses transisi agar lancar nanti," jelas Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro, Selasa (19/7).
Sejumlah langkah tersebut, menurut Wianda, akan dilakukan Pertamina guna mengoptimalkan pengelolaan Blok Mahakam yang investasinya mencapai US$2 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya berupaya sendiri, lanjutnya, Pertamina juga menggandeng Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk memantau perpindahan alih kelola Blok Mahakam dari Total E&P Indonesie ke Pertamina.
"Kia koordinasi untuk pengadaan
drilling rigs, barang dan jasa penunjang yang dibutuhkan untuk pengeboran, serta mempersiapkan perizinan lain yang dibutuhkan saat pengeboran nanti," jelas Wianda.
Namun selama peralihan, Wianda memastikan, Pertamina masih akan berkoordinasi pula dengan Total sebelum kontrak
Production Sharing Contract (PSC) Total berakhir pada 31 Desember 2017 hingga kegiatan akselerasi pengeboran.
Adapun produksi Blok Mahakam di bawah komando Total saat ini mencapai 1.572 barel setara minyak per hari (bsmph), turun dari sebelumnya 1.611 bsmph.
(ags)