Biayai Capex, Pertamina Akan Rilis Obligasi US$1,5 Miliar

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Senin, 25 Jul 2016 18:11 WIB
Saat ini, kas internal Pertamina masih cukup untuk membiayai beberapa proyek investasi Pertamina. Namun, hasil obligasinya akan digunakan sebagai tambahan.
Kilang Refinery Unit V Balikpapan Milik PT Pertamina (Persero), Kamis (9/6). (CNN Indonesia/Galih Gumelar).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) berniat menerbitkan surat utang berbentuk obligasi sebesar US$1,5 miliar. Rencananya, dana hasil penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk membiayai belanja modal (capital expenditure/capex) perseroan, baik di sisi hulu maupun pengolahan migas.

Direktur Keuangan Pertamina Arief Budiman mengatakan, sebetulnya, kas internal Pertamina masih cukup untuk membiayai beberapa proyek investasi Pertamina. Namun, kalau biaya ekspansi tersebut tidak mencukupi, dana hasil obligasinya akan digunakan sebagai tambahan.

"Karena, kami lihat sekarang di sisi hulu, sedang ada uji tuntas (due dilligence) aset-aset migas di blok-blok yang rencananya akan kami kelola di Rusia dan negara lainnya. Mungkin, kalau dananya tinggi, perlu dana tambahan," ujarnya, Senin (25/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, Arief belum menyebut kapan obligasi tersebut akan diterbitkan. Yang pasti, apabila rencana akuisisi blok-blok migas sudah di depan mata, perseroan segera mengambil langkah cepat untuk mengakuisisi blok-blok tersebut.

"Kalau misalnya kami butuh aset yang bagus, agak besar sedikit, nah diambil untuk itu dan obligasi salah satu di antaranya. Masih ada instrumen lain," jelas dia.

Di samping obligasi, Arief juga berharap, aliran dana repatriasi hasil implementasi kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty) bisa masuk ke proyek-proyek prioritas Pertamina. Salah satu proyek yang diharapkan mendapatkan dana repatriasi, yaitu pengembangan kilang (Refinery Development Master Plan/RDMP) Balikpapan, mengingat proyek itu merupakan satu-satunya RDMP Pertamina secara swadaya tanpa perusahaan mitra.

Selain Balikpapan, Pertamina berencana melakukan empat RDMP di kilang-kilang perusahaan yang terletak di Cilacap, Balongan, dan Dumai yang rencananya bermitra dengan Saudi Aramco. RDMP Balikpapan sendiri rencananya akan menelan dana sebesar US$5,5 miliar.

"Tapi kami belum tahu dana tax amnesty itu akan dimasukkan ke instrumen apa demi mendanai proyek kami. Kami harap sih sifatnya perpetual karena ini proyek jangka panjang, bukan sekadar investasi yang masuk dan keluar lagi," pungkasnya. (bir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER