Jakarta, CNN Indonesia -- PT Hanson Internasional Tbk mencatatkan penjualan (pendapatan) bersih Rp856,77 miliar sepanjang semester I 2016, meroket 1.085 persen dari paruh pertama 2015 karena perusahaan yang beralih ke bisnis properti itu melego lahannya.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan pada Selasa (26/7), penjualan bersih perusahaan milik Benny Tjokrosaputro ini serta merta melompat karena adanya pos penjualan tanah sebesar Rp732 miliar pada semester I 2016. Di periode yang sama 2015, pos tersebut tidak ada.
Untuk diketahui, pada 7 Maret 2014 PT Mega Manunggal Jaya (MMJ), entitas anak perseroan melakukan perjanjian investasi dengan Benny Tjokrosaputro dan PT Pacific Millennium Land (PML), entitas asosiasi dimana MMJ menjual lahan seluas kurang lebih 3 juta meter persegi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PML melalui anak perusahaan akan membayar kepada MMJ atau pemilik tanah dengan harga
Rp360.000 per meter persegi atau senilai total Rp1,08 triliun. Proses pembebasan seluruh lahan tanah selambat-lambatnya 18 bulan sejak tanggal perjanjian ini.
Selain melego lahan, perusahaan juga mencatatkan penjualan rumah tinggal mencapai Rp85,22 miliar di paruh pertama 2016, melonjak 130,77 persen dari Rp36,93 miliar pada semester I 2015. Sementara, penjualan ruko melemah menjadi Rp39,54 miliar, dari Rp44,92 miliar.
Di sisi lain, meroketnya penjualan neto Hanson International juga diikuti dengan lonjakan beban pokok penjualan sebesar 859,58 persen menjadi Rp385,46 miliar dari Rp40,17 miliar. Beban terbesar disumbang oleh beban pokok tanah dalam pengembangan sebesar Rp213,35 miliar, yang pada tahun lalu tidak ada.
Akumulasi pendapatan dan beban pokok tersebut membuat perseroan mencatatkan laba usaha Rp471,3 miliar, melonjak 1.367 persen dari Rp32,12 miliar. Adapun setelah dikurangi beban usaha, maka perusahaan mencatatkan laba usaha Rp431,74 miliar, melompat 4.566 persen dari Rp9,25 miliar.
Lebih lanjut, setelah dikurangi beban keuangan dan beban pajak penghasilan, Hanson International mencetak laba bersih sebesar Rp318,85 miliar di semester I 2016, naik 5.025 persen dari Rp6,22 miliar pada paruh pertama 2015.
Total aset Hanson International per akhir Juni 2016 tercatat Rp8,32 triliun, naik tipis dari Rp8,29 triliun pada akhir 2015. Sementara total liabilitas atau kewajiban perusahaan tercatat Rp2,05 triliun, naik dari Rp1,97 triliun.