Gaikindo Berharap Sri Mulyani Mau Pangkas PPnBM Sedan

Hafidz Mukti Ahmad | CNN Indonesia
Jumat, 29 Jul 2016 07:17 WIB
Permintaan pemangkasan PPnBM sedan telah diajukan ketika Kementerian Keuangan dipimpin oleh Bambang Brodjonegoro, namun belum disetujui sampai sekarang.
Permintaan pemangkasan PPnBM sedan telah diajukan ketika Kementerian Keuangan dipimpin oleh Bambang Brodjonegoro, namun belum disetujui sampai sekarang. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) bakal melanjutkan perjuangan meminta pemerintah memangkas Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil jenis sedan.

Pergantian pucuk kepemimpinan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dari Bambang P.S. Brodjonegoro kepada Sri Mulyani Indrawati diharapkan menjadi momentum yang tepat, karena menteri terdahulu belum memenuhi permintaan tersebut.

Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo kembali mengingatkan permintaan pengurangan PPnBM sedan yang diharapkan asosiasi adalah dari angka 30 persen menjadi 10 persen saja. Tujuannya adalah agar harga jual sedan lebih murah, yang menyebabkan permintaan di dalam dan luar negeri meningkat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Direktur Isuzu Astra Motor Indonesia tersebut mengaku Gaikindo belum mendapatkan titik temu persentase PPnBM dengan kantor bendahara negara. Ia malah khawatir, pergantian pucuk pimpinan di Kemenkeu malah membuat proses negosiasi semakin tidak jelas.

"PPnBM sedang kami bicarakan karena belum ada kejelasan. Kami tidak yakin bisa selesai tahun ini. Mungkin tahun depan," kata Yohannes, Kamis (28/7).

Ia mengakui bahwa perubahan struktur pajak memerlukan waktu yang cukup lama dalam pengkajiannya, sehingga Gaikindo akan menunggu Kemenkeu membuka komunikasi terkait hal ini.

"Intinya kami tetap di 10 persen,” tegasnya.

Sebelumnya pemerintah masih mempertimbangkan stabilitas atau keseimbangan dalam hal penerimaan negara sebelum memberikan keputusan terkait permintaan dunia usaha untuk menurunkan pajak penjualan atas barang mewah untuk kendaraan sedan dari 30 persen menjadi 10 persen.

Setidaknya ada empat pertimbangan Kemenkeu sebelum memberi keputusan terkait permintaan tersebut. Yaitu keseimbangan pembebasan pajak antara konsumen berpenghasilan rendah dan yang berpenghasilan tinggi, pengendalian pola konsumsi barang mewah, perlindungan produsen kecil dan penerimaan negara.

Kemenkeu sendiri telah memberikan keringanan pajak untuk pengembangan industri otomotif, yakni melalui penghapusan PPnBM untuk kendaraan low cost green car (LCGC). Alhasil, harga jual kendaraan ini lebih terjangkau.

Dekati Menperin Baru

Untuk memperkuat sinyal persetujuan pemangkasan PPnBM sedan, Yohannes mengaku akan kembali mendekati Menteri Perindustrian yang baru Airlangga Hartarto guna membantu mendorong usulan tersebut kepada Sri Mulyani.

"Bapak angkat dari Gaikindo itu kan Kementerian Perindustrian, jadi kami mau tidak mau harus melakukan pendekatan ulang setelah pak Saleh Husin di copot," katanya.

Yohannes menilai, Airlangga Hartarto yang sebelumnya merupakan anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dianggap cocok menjadi rekan Gaikindo dengan pengalaman yang dimilikinya.

“Gaikindo segera menghadap beliau, pergantian ini saya kira positif. Dirjen dan Irjen nya kan masih sama, tentu kami yang harus menyesuaikan," katanya. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER