Pertamina Mulai Eksplorasi Dua Lapangan Baru di Iran

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Senin, 08 Agu 2016 20:31 WIB
Pertamina memiliki waktu 6 bulan untuk melakukan studi lapangan Ab-Teymour dan Mansouri yang diperkirakan memiliki cadangan minyak 5 miliar barel.
Pertamina memiliki waktu 6 bulan untuk melakukan studi lapangan Ab-Teymour dan Mansouri yang diperkirakan memiliki cadangan minyak 5 miliar barel. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) dan National Iranian Oil Company (NIOC) hari ini (8/8) menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) untuk melakukan studi pendahuluan (preliminary study) terhadap dua lapangan minyak di Iran, yaitu Ab-Teymour dan Mansouri (Bangestan - Asmari). Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto dan Managing Director NIOC, Ali Kardor di Kantor Pusat NIOC di Teheran, Iran.

Berdasarkan MoU ini, Pertamina memiliki waktu 6 bulan untuk melakukan studi dan menyampaikan preliminary proposal pengembangan kedua lapangan yang memiliki cadangan lebih dari 5 miliar barel tersebut. Dalam upaya penyiapan proposal yang dibutuhkan, NIOC akan membuka informasi dan bekerjasama dengam tim Pertamina dalam bentuk joint working group.

"Iran merupakan salah satu prioritas Pertamina. Kami serius untuk melakukan investasi hulu yang akan mendukung Iran dalam meningkatan produksinya, di sisi lain langkah ini sejalan dengan upaya perusahaan dalam mendukung ketahanan energi nasional," jelas Dwi dikutip melalui siaran pers, dikutip Senin (8/8)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia juga berharap, kerjasama Pertamina dan NIOC bisa terealisasi dalam bentuk kesepakatan kontrak bagi kedua lapangan tersebut, setelah nota kesepahaman ini ditandatangani. Selain itu, Dwi berharap kerjasama dengan ini bisa berlanjut ke peluang bisnis lainnya.

Sebelumnya, Pertamina dengan NIOC telah menyepakati kerjasama pasokan elpiji. Rencananya pengapalan perdana elpiji dari Iran ke Indonesia akan dilakukan pada September 2016 sebanyak 88 ribu metrik ton (MT) dan akan meningkat menjadi 500 ribu MT pada tahun 2017.

"Tentu masih banyak peluang mengembangkan kerjasama kedua perusahaan sepyerti kerjasama pengeboran dan oil services, produksi minyak mentah dan kondensat, pengelolaan kilang LNG, petrochemical dan lainnya," tutupnya.

Badan usaha milik negara (BUMN) di sektor minyak dan gas bumi (migas) tersebut pada 1 Agustus 2016 lalu juga telah menandatangani pembelian 24,53 persen saham Pacifico di Maurel & Prom.

Saham yang terdaftar di Bursa Perancis tersebut, dibeli Pertamina dengan harga 4,20 euro per saham, ditambah premium sebesar 0,5 euro per saham. Pembayaran premium dapat dilakukan apabila pada kurun waktu 1 Januari 2017 hingga 31 Desember 2017, harga minyak mentah Brent stabil di atas US$65 per barel sepanjang 90 hari kalender berturut-turut. Penyelesaian transaksi tersebut bergantung pada persetujuan regulator dan otoritas terkait.

Setelah mendapatkan persetujuan dari otoritas terkait dan rekomendasi positif dari Direksi Maurel & Prom, Pertamina dapat melakukan tender offer dengan syarat dan ketentuan yang sama terhadap seluruh saham Maurel & Prom.

Wianda Pusponegoro, Vice President Corporate Communication Pertamina mengatakan akuisisi tersebut menjadi bagian dari pelaksanaan 5 pilar strategis Pertamina untuk memperluas bisnis hulu perusahaan di seluruh dunia. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER