Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan proses persetujuan suntikan modal anak usaha PT Pertamina (Persero) di bidang energi panas bumi, yakni PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) oleh PT PLN (Persero), akan rampung tahun ini juga.
Menurut Deputi bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan, dan Pariwisata Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdullah, suntikan modal PGE oleh PLN harus melewati beberapa proses pengkajian, sebelum benar-benar disetujui. Pengkajian meliputi, pembukaan data, konsultasi, telaah terminasi komersial, dan penunjukan konsultan.
"Target tahun ini selesai. Persetujuan ini tidak perlu Peraturan Pemerintah, karena bisnis bilateral aja. Saat ini, sedang dalam proses penunjukan konsultan Head of Agreement-nya (HoA)," ujar Edwin dalam diskusi bertajuk Energi Kita, Minggu (14/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Edwin mengungkapkan, proses pengkajian finansial sudah mulai berjalan. Proses pengkajian ini melibatkan konsultan keuangan, manajer investasi, hukum, serta konsultan penilai. Para konsultan ini akan mengkaji secara khusus sejauh mana manfaat, dan valuasi nilai yang ditimbulkan dari persetujuan penyuntikan modal.
Sejauh ini, kata Edwin, PLN diproyeksikan menyuntikan modal hingga mencapai 50 persen saham PGE. Namun, skema ini masih mungkin berubah selama kajian finansial belum sepenuhnya rampung dilakukan.
"
Fifty-fifty itu memang yang disampaikan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno, tetapi berapa besarnya yang kami lihat masih bisa berubah dengan melakukan pengkajian finansial tersebut," kata Edwin.
Edwin menilai, bergabungnya PLN ke PGE akan membuat anak usaha Pertamin tersebut menjadi institusi yang tambun. Hal ini dipercaya bisa mempercepat pencapaian target pengembangan listrik panas bumi PGE sebesar 2.700 megawatt (MW) pada tahun 2025-2030 mendatang.
"Saat ini pengembangan listrik panas bumi PGE mungkin baru sepertiga (dari target)," imbuh dia.
Secara terpisah, Direktur Utama PLN Sofyan Basyir mengaku, masih menghitung besaran dan sumber dana yang akan disiapkan untuk menyuntikkan modal ke PGE. Menurut dia PLN nantinya bisa membuat PGE semakin besar dan efisien. Ujung-ujungnya, diharapkan bisa menekan harga listrik panas bumi di pasar.
"Sekarang harga listrik panas bumi ada yang US$11 sen per kWh, ada yang US$13 sen per kWh. Harapannya, bisa lebih rendah, siapa tahu bisa single digit," pungkasnya.
(bir)