Jokowi: Risiko Ketidakpastian Global Bayangi Ekonomi 2017

Yulianna Fauzie & Safyra Primadhita | CNN Indonesia
Selasa, 16 Agu 2016 14:53 WIB
Pemerintah mengajukan usulan asumsi makro ekonomi 2017 dengan mempertimbangkan berbagai tantangan dan risiko ketidakpastian ekonomi global.
Presiden Joko Widodo mewaspadai sejumlah tantangan yang berpotensi menganggu kinerja perekonomian nasional pad atahun depan. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo mewaspadai sejumlah tantangan yang berpotensi menganggu kinerja perekonomian nasional. Belum pulihnya perekonomian global dan beberapa
negara mitra dagang utama, serta rendahnya harga komoditas menjadi risiko yang diprediksi masih akan menghantui perekonomian tahun depan.

"Di samping itu, negara-negara maju juga sedang bergulat menghadapi tantangan pemulihan ekonomi. Sehingga masih terdapat ketidakpastian kebijakan keuangan, termasuk sebagian negara menerapkan kebijakan penggelontoran likuiditas," jelasnya saat berpidato dalam Rapat Paripurna DPR, Selasa (16/8).

Meskipun prospek perekonomian global akan membaik, namun Jokowi menekankan Indonesia masih harus bekerja keras menghadapi ketidakpastian yang bersumber dari perlambatan ekonomi di berbagai negara berkembang, serta prospek pemulihan ekonomi negara-negara maju yang belum sesuai harapan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbekal serangkaian paket kebijakan ekonomi, Mantan Walikota Solo itu optimistis momentum pertumbuhan ekonomi terjaga, bahkan menjadi lebih adil dan merata. Hal ini juga sejalan dengan keberlanjutan pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia.

Selain itu, penguatan konektivitas nasional diyakini Jokowi mampu menciptakan efisiensi sistem logistik nasional sehingga dapat mendukung stabilitas harga komoditas.

Dari sisi non fiskal, Presiden berharap komitmen Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperdalam pasar keuangan dapat mempengaruhi arus modal masuk ke dalam negeri dan mengurangi tekanan terhadap nilai tukar rupiah.

Semua dinamika tersebut, kata Jokowi, diperhitungkan oleh pemerintah dalam menetapkan target-target perekonomian tahun depan.

Adapun target-target makro ekonomi yang diusulkan pemerintah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017 adalah sebagai berikut:

  • Pertumbuhan ekonomi 5,3 persen.
  • Laju inflasi sekitar 4 persen
  • Kurs rupiah Rp13.300 per dolar Amerika Serikat
  • Suku bunga SPN 3 bulan 5,3 persen
  • Harga minyak mentah Indonesia (ICP) US$45 per barel
  • Produksi minyak 780 ribu barel per hari
  • Produksi gas 1,15 juta barel setara minyak per hari

"Asumsi dasar ekonomi makro yang ditetapkan tersebut mencerminkan kondisi perekonomian terkini serta memperhatikan proyeksi perekonomian mendatang sehingga diharapkan akan lebih realistis dan kredibel," jelasnya. (ags/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER