Wall Street Melemah Terseret Saham Farmasi dan Material

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Kamis, 25 Agu 2016 08:20 WIB
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 65,82 poin atau 0,35 persen ke level 18.481,48, sedangkan indeks S&P 500 kehilangan 11,46 poin ke angka 2.175,44.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 65,82 poin atau 0,35 persen ke level 18.481,48, sedangkan indeks S&P 500 kehilangan 11,46 poin ke angka 2.175,44. (REUTERS/Brendan McDermid)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wall Street melemah pada perdagangan Rabu, terseret oleh pelemahan saham sektor material dan sektor kesehatan karena investor terus menimbang kemungkinan kenaikan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 65,82 poin atau 0,35 persen ke level 18.481,48, indeks S&P 500 kehilangan 11,46 poin atau 0,52 persen ke 2.175,44 dan indeks Nasdaq Composite turun 42,38 poin atau 0,81 persen ke 5.217,70.

Seperti dilansir dari Reuters, saham sektor kesehatan, anjlok 1,6 persen, mengalami penurunan terbesar sejak 24 Juni. Pelemahan disebabkan oleh penurunan 5,4 persen dalam saham Mylan ke angka US$43,15 per lembar karena tekanan politik yang dialami perusahaan, dari kenaikan harga obat alergi, EpiPen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara saham sektor material, turun 1,2 persen karena nama-nama perusahaan seperti Newmont Mining dan Freeport-McMoRan yang memiliki performa terburuk di S&P 500, anjlok lebih dari 7 persen. Emas jatuh ke level terendah satu bulan karena dolar AS yang lebih kuat.

Adapun pelaku pasar sedang menunggu pidato Ketua Federal Reserve Janet Yellen di Jackson Hole, Wyoming, pada hari Jumat untuk mengetahui tentang arah kebijakan moneter.

Komentar optimistis terbaru dari beberapa pejabat Fed, termasuk Wakil Ketua Stanley Fischer, telah mengangkat harapan bahwa Yellen mungkin memberi sinyal kenaikan suku bunga acuan pada bulan September.

"Pasar selama beberapa minggu terakhir telah dalam pola bertahan, benar-benar tidak melakukan apa-apa. Dan alasan untuk itu adalah semua orang sedang menunggu untuk mendengar apa yang akan dikatakan Yellen," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar First Standard Financial di New York.

"Tentu saja pasar mungkin akan terkejut. Pasar sedang mencari kejelasan dan kami mungkin tidak mendapatkan kejelasan."

Adapun, indeks acuan S&P 500 belum melihat pergerakan lebih dari 1 persen di kedua arah dalam penutupan perdaganagan sejak 8 Juli.

Menurut FedWatch CME Group, ekspektasi untuk kenaikan suku bunga pada bulan September berada pada 18 persen, naik dari 12 persen pada akhir pekan lalu. Kemungkinan kenaikan pada bulan Desember sedikit lebih dari 50 persen.

Sementara Wall Street diperdagangkan mendekati rekor, volume transaksi telah berada di bawah rata-rata dalam beberapa sesi terakhir Setelah musim laporan keuangan AS turun dan pedagang menghindari taruhan besar sampai gambaran yang lebih jelas tentang kebijakan moneter muncul. (gir/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER