Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Tabungan Pensiunan Negara Tbk (BTPN) membidik pertumbuhan agen layanan keuangan tanpa kantor melalui aplikasi ponsel pintar atau
smartphone BTPN Wow sebanyak 80 ribu agen hingga akhir tahun 2016.
Anika Faisal, Direktur Kepatuhan BTPN menjelaskan pertumbuhan agen dikejar guna memaksimalkan amunisi untuk mencapai target pertumbuhan nasabah yang saat ini masih difokuskan di Pulau Jawa dan Sumatera.
"Saat ini (pertumbuhan agen dan nasabah) masih fokus di Jawa dan Sumatera. Target kami sampai akhir tahun ini mencapai pertumbuhan agen lebih dari 80 ribu dengan jumlah nasabah sebanyak 3 juta nasabah," ungkap Anika di sela acara Indonesia Fintech Festival and Conference, Senin (29/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BTPN optimis target pertumbuhan agen dan nasabah ini akan tercapai, pasalnya, hingga pekan keempat Agustus 2016, BTPN Wow telah memiliki sebanyak 60 ribu agen dan sekitar 1 juta nasabah.
Tak hanya itu, BTPN menilai pertumbuhan layanan keuangan dengan memanfaatkan perkembangan digital (
financial technology/fintech) di industri jasa keuangan global maupun domestik tengah berkembang pesat sehingga memberikan tren positif pada keuangan inklusif (Laku Pandai).
Selain BTPN Wow, BTPN juga memiliki aplikasi Jenius dengan pasar berbeda, yakni untuk nasabah yang memiliki orientasi lebih kepada layanan digital atau
digital savvy.Adapun hingga Agustus 2016, BTPN mencatat, jumlah pengguna aplikasi Jenius yang telah melakukan aktivasi sebanyak 10 ribu orang. Seluruhnya aktif melakukan transaksi dan mengatur keuangan dalam jangka menengah maupun panjang melalui aplikasi tersebut.
"Kalau target ke depan, kami ingin jumlah pengguna Jenius bisa merangkul seluruh pengguna
smartphone di Indonesia," ujar Anika.
Terkait investasi, BTPN telah mengeluarkan sekitar Rp500 miliar di mana jumlah ini masih bisa bertambah seiring dengan kebutuhan pengembangan aplikasi.
Adapun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memprediksi nasabah layanan laku pandai saat ini mencapai 1,3 juta nasabah dengan jumlah agen mencapai 150 ribu agen. Sedangkan persebaran agen dan nasabah, tersebar di Jawa sekitar 61 persen, kemudian di Sumatera 23 persen, dan 16 persen sisanya di Indonesia bagian Timur.
(gen)