Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Tabungan Pensiunan Negara Tbk (BTPN) membidik potensi layanan keuangan digital (
financial technology/fintech) yang tengah marak dirambah oleh industri jasa keuangan. BTPN tengah mengembangkan aplikasi keuangan yang membidik para generasi
milineal pengguna ponsel pintar.
Direktur Utama BTPN Jerry Ng mengatakan aplikasi tersebut telah diformulasikan oleh BTPN sejak Januari tahun lalu. Aplikasi yang diberi nama 'Jenius' itu berfungsi untuk membantu nasabah dalam kegiatan transaksi sehari-hari dan mengatur keuangan dalam jangka menengah maupun panjang.
"Kami menyadari masyarakat penggila gadget menginginkan praktek perbankan yang lebih mudah, cerdas dan aman yang semuanya bisa dilakukan melalui smartphone. Masyarakat yang memiliki smartphone ini yang menjadi target pasar kami," ujar Jerry, Kamis (11/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jerry mengaku BTPN telah mengeluarkan investasi sebanyak Rp500 miliar. Investasi tersebut dilakukan sejak awal perencanaan Januari tahun lalu hingga aplikasi digital diluncurkan.
Pada kesempatan yang sama Direktur Teknologi Informasi BTPN Karim Siregar mengatakan investasi senilai Rp500 miliar tersebut masih bisa bertambah seiring kebutuhan. BTPN optimistis pengguna aplikasi Jenius dapat bertambah seiring dengan pertumbuhan jumlah nasabah.
“Kami pasti akan terus melakukan penambahan investasi, tapi yang jelas angka Rp500 miliar itu menunjukkan kami serius sekali mengembangkan digital," kata Karim.
Nasabah Kota BesarWakil Direktur BTPN Djemi Suhenda mengatakan aplikasi Jenius yang diluncurkan kali ini memiliki perbedaan dengan produk BTPN Wow yang pernah diluncurkan tahun lalu. Meski sama-sama menggunakan aplikasi digital, produk BTPN Wow dengan BPTN Jenius memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda.
Djemi menjelaskan BTPN Wow merupakan layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif (Laku Pandai) milik BTPN, para penggunanya pun mayoritas masyarakat yang minimal memiliki ponsel dengan fitur standar.
"Kalau Jenius ini adalah untuk orang yang mempunyai ponsel pintar dan tinggal di daerah dengan kualitas sinyal yang baik, mungkin di ibu kota. Dan segmen pasarnya pun berbeda , kita mengincar generasi muda yang hidupnya memang tidak bisa lepas dari smartphone," ujar Djemi.
(gen)