Kebut Konstruksi, Kementerian PUPR Siapkan Skema Lelang Baru

CNN Indonesia
Senin, 29 Agu 2016 19:16 WIB
Pemerintah ingin memangkas risiko permintaan perubahan dan klaim dari kontraktor jika tetap menggunakan skema design, bid, and build.
Pemerintah ingin memangkas risiko permintaan perubahan dan klaim dari kontraktor jika tetap menggunakan skema design, bid, and build. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan strategi baru untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia. Tidak cukup dengan menggelar lelang proyek tahun depan di akhir tahun sebelumnya, instansi yang dipimpin Basuki Hadimuljono juga berencana mengubah skema lelang.

Direktur Bina Penyelenggaraan Jasa Konstruksi Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Darda Daraba menjelaskan, instansinya mulai menerapkan metode Project Design and Build (DB) atau proyek terintegrasi rancang bangun yang harus diikuti oleh peserta lelang.

Metode tersebut dinilai lebih efisien dari sisi waktu dan biaya daripada metode konvensional Design, Bid, and Build (DBB).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Metode DB telah berkembang populer, bahkan pada beberapa industri dipandang sebagai solusi yang dapat menjawab kelemahan metode konvensional DBB,” kata Darda, dikutip dari laman Kementerian PUPR, Senin (29/8).

Darda menambahkan, bagi pemilik proyek, manfaat utama dari metode DB adalah kepraktisannya. Karena hanya berurusan dengan satu pihak saja yang bertanggung jawab atas desain dan konstruksi dari proyek yang akan dibangun.

Menurutnya, implementasi metode konvensional DBB perlu waktu lebih lama untuk bisa menyelesaikan suatu proyek. Hal tersebut terjadi karena seluruh pekerjaan desain harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum dimulainya proses pengadaan kontrak konstruksi.

Selain itu, dengan metode konvensional DBB, pemberi pekerjaan berisiko terhadap permintaan perubahan dan klaim dari kontraktor. Lemahnya penerapan konstruktibilitas pada metode DBB, seperti banyaknya perubahan desain, juga berdampak pada pembengkakan biaya, kerja ulang, kerja tambahan dan penyelesaian pekerjaan yang kerap tidak tepat waktu.

Bahkan, pada beberapa kasus dapat menghasilkan hubungan yang lebih beriklim pertentangan ketimbang kerjasama atau koordinasi di antara kontraktor, perancang dan pemberi pekerjaan.

Darda menyampaikan bahwa saat ini beberapa proyek infrastruktur Kementerian PUPR maupun swasta, telah menggunakan metode design and build atau proyek terintegrasi rancang bangun. Penerapan metode DB diharapkan memberikan dampak positif, khususnya untuk efisiensi dari sisi waktu dan biaya.

Beberapa proyek infrastruktur Kementerian PUPR yang telah menggunakan metode DB diantaranya, proyek pengembangan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong Kabupaten Sanggau, pembangunan Wisma Atlet Kemayoran serta renovasi venues olahraga dan Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER