Jakarta, CNN Indonesia -- Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Jasa Marga (Persero) Tbk menyetujui rencana Penawaran Umum Terbatas (PUT) I dengan penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau
rights issue yang akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 491,46 juta lembar saham baru.
Komisaris Utama Jasa Marga Refly Harun menyatakan,
rights issue direstui Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara selaku pemegang saham mayoritas. Dengan harga Rp500 per lembar saham, perseroan menargetkan dapat meraup dana sebesar Rp1,8 triliun.
Dari Rp1,8 triliun tersebut, terdiri Rp1,25 triliun yang berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN) dan Rp550 miliar dari publik. Melalui pelaksanaan
rights issue ini, maka perseroan akan mendapatkan tambahan modal dan menambah kapasitas perseroan untuk mengembangkan usaha.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan tiga ruas jalan tol tahun ini," kata Refly, Senin (29/8).
Tiga ruas jalan tol tersebut di antaranya Pandaan-Malang, Semarang-Batang, dan Cikampek Elevated. Dengan panjang tol 37,6 kilometer (km) untuk Pandanaan-Malang, perseroan akan menggelontorkan dana investasi sebesar Rp5,9 triliun.
Sementara, ruas tol Semarang-Batang akan dibangun sepanjang 75 km, sedangkan Cikampek Elevated akan dibangun sepanjang 36,8 km dengan investasi Rp14,13 triliun.
Setelah menerbitkan
rights issue, perseroan merencanakan menerbitkan obligasi pada kuartal 1 2017. Namun perseroan belum bisa memastikan jumlah obligasi yang akan diterbitkan.
Perseroan memastikan akan membutuhkan dana sebesar Rp82 triliun hingga akhir tahun 2019 untuk menyelesaikan beberapa proyek tol nya saat ini.
Direktur Keuangan Jasa Marga Anggiasari menjelaskan, dari total dana yang dibutuhkan tersebut sekitar Rp19 triliun akan berasal dari penerbitan obligasi. Sementara sisanya dari internal atau pinjaman bank.
"Untuk tahun ini dana dari
rights issue dulu, tahun depan baru obligasi, tapi belum tahu jumlahnya berapa. Harus tunggu keputusan komisaris dulu," ungkap
Namun, sebelum kembali menerbitkan obligasi, perseroan akan melunasi terlebih dahulu obligasi yang akan jatuh tempo pada September 2016 ini.
"Yang jelas kami fokus dulu untuk melunasi obligasi yang jatuh tempo sebesar Rp400 miliar," pungkasnya.
(gir)