Usai Rights Issue Direstui, Jasa Marga Akan Rilis Obligasi

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Senin, 29 Agu 2016 16:17 WIB
Penerbitan saham baru tersebut senilai Rp1,8 triliun dilakukan untuk menyerap Penyertaan Modal Negara demi mendanai pembangunan berbagai jalan tol dalam negeri.
Penerbitan saham baru tersebut senilai Rp1,8 triliun dilakukan untuk menyerap Penyertaan Modal Negara demi mendanai pembangunan berbagai jalan tol dalam negeri. (CNN Indonesia/Agust Supriadi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Jasa Marga (Persero) Tbk menyetujui rencana Penawaran Umum Terbatas (PUT) I dengan penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue yang akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 491,46 juta lembar saham baru.

Komisaris Utama Jasa Marga Refly Harun menyatakan, rights issue direstui Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara selaku pemegang saham mayoritas. Dengan harga Rp500 per lembar saham, perseroan menargetkan dapat meraup dana sebesar Rp1,8 triliun.

Dari Rp1,8 triliun tersebut, terdiri Rp1,25 triliun yang berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN) dan Rp550 miliar dari publik. Melalui pelaksanaan rights issue ini, maka perseroan akan mendapatkan tambahan modal dan menambah kapasitas perseroan untuk mengembangkan usaha.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan tiga ruas jalan tol tahun ini," kata Refly, Senin (29/8).

Tiga ruas jalan tol tersebut di antaranya Pandaan-Malang, Semarang-Batang, dan Cikampek Elevated. Dengan panjang tol 37,6 kilometer (km) untuk Pandanaan-Malang, perseroan akan menggelontorkan dana investasi sebesar Rp5,9 triliun.

Sementara, ruas tol Semarang-Batang akan dibangun sepanjang 75 km, sedangkan Cikampek Elevated akan dibangun sepanjang 36,8 km dengan investasi Rp14,13 triliun.

Setelah menerbitkan rights issue, perseroan merencanakan menerbitkan obligasi pada kuartal 1 2017. Namun perseroan belum bisa memastikan jumlah obligasi yang akan diterbitkan.

Perseroan memastikan akan membutuhkan dana sebesar Rp82 triliun hingga akhir tahun 2019 untuk menyelesaikan beberapa proyek tol nya saat ini.

Direktur Keuangan Jasa Marga Anggiasari menjelaskan, dari total dana yang dibutuhkan tersebut sekitar Rp19 triliun akan berasal dari penerbitan obligasi. Sementara sisanya dari internal atau pinjaman bank.

"Untuk tahun ini dana dari rights issue dulu, tahun depan baru obligasi, tapi belum tahu jumlahnya berapa. Harus tunggu keputusan komisaris dulu," ungkap

Namun, sebelum kembali menerbitkan obligasi, perseroan akan melunasi terlebih dahulu obligasi yang akan jatuh tempo pada September 2016 ini.

"Yang jelas kami fokus dulu untuk melunasi obligasi yang jatuh tempo sebesar Rp400 miliar," pungkasnya. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER