Jakarta, CNN Indonesia -- Kenaikan tingkat suku bunga di AS diprediksi masih terus membayangi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Rabu (31/8), di mana IHSG diprediksi bergerak bervariasi.
David Sutyanto, Kepala Riset First Asia Capital menyatakan, pergerakan bursa saham bergerak bervariasi tadi malam. Ia merinci indeks saham Eurostoxx di kawasan Uni Eropa berhasil menguat 1 persen di 3.030,75. Sementara, di Wall Street indeks DJIA dan S&P masing-masing terkoreksi 0,26 persen dan 0,20 persen di 1.8454,30 dan 2.176,12, terutama dipicu koreksi saham sektor utilitas.
Adapun, harga komoditas minyak mentah tadi malam terkoreksi 1,3 persen di US$46,35 per barel menyusul penguatan dolar Amerika Serikat (AS).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasar AS tengah menanti data tenaga kerja Agustus yang akan keluar akhir pekan ini di tengah meningkatnya kemungkinan kenaikan bunga Fed Fund Rate (FFR) dalam pertemuan The Fed September," terang David dalam risetnya, Rabu (31/8).
Untuk perdagangan saham dalam negeri sendiri, IHSG masih terus melemah ke level 5.362 atau terkoreksi 8,44 poin (0,2 persen). David menjelaskan, tekanan jual masih mendominasi perdagangan saham kemarin, terutama untuk sektor semen, properti, dan konsumsi.
Namun, tekanan jual mulai berkurang pada akhir sesi sehingga menandai kekhawatiran kenaikan tingkat bunga AS mulai redah dan sebaliknya pelaku pasar mulai melihat prospek perkembangan ekonomi AS yang lebih baik akan berdampak pada pemulihan perekonomian global.
"Perdagangan kemarin diwarnai aksi jual asing hingga mencapai Rp766,27 miliar," jelas David.
David pun memprediksi IHSG memiliki potensi untuk bangkit dengan
support 5.330 dan resisten 5.410. Namun, resiko kenaikan tingkat bunga di AS akan berimbas pada pergerakan rupiah Dollar AS dan pelemahan harga komoditas. Dengan begitu, laju IHSG hari ini juga akan bergerak bervariasi.
Di sisi lain, Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada memprediksi IHSG cenderung melemah terbatas. Dengan kecenderungan tersebut, ia berharap adanya peluang untuk pembalikan arah.
"Jumlah dana asing yang keluar pada perdagangan kemarin membuat pelemahan IHSG perlu diwaspadai jika pada perdagangan hari ini masih berlanjut," kata Reza dalam risetnya.
Ia memprediksi IHSG bergerak dalam rentang support 5.312-5.339 dan resisten 5.391-5.416. Menurutnya, IHSG bersiap menguji
support kuat pada area 5.320. Namun, apabila gagal bertahan pada area tersebut, IHSG mempunyai kecenderungan untuk kembali menguji level psikologis pada area 5.200.
(gen)