Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak variatif cenderung bangkit (
rebound), ditopang harga saham yang memasuki zona jenuh jual (
oversold) pada perdagangan hari ini, Kamis (15/9).
Kepala Riset First Asia Capital, David Sutyanto mengemukakan, bursa saham global tadi malam bergerak fluktuatif dan ditutup melemah terutama dipicu anjloknya harga minyak mentah. Ia merinci, indeks saham Eurostoxx di kawasan Uni Eropa terkoreksi 0,7 persen di 16.614,24.
Di Wall Street indeks S&P juga mengalami koreksi 0,1 persen di 2.125,77, setelah sempat menguat 0,7 persen di sesi awal. Sementara, indeks Dow Jones terkoreksi 0,2 persen di 18.034,77 dan indeks Nasdaq berhasil menguat 0,4 persen di 5.173,77 terutama dipicu penguatan saham Apple.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tekanan jual terutama dipicu saham sektor energi setelah harga minyak mentah tadi malam kembali koreksi 2,9 persen di US$43,58 per barel," terang David dalam risetnya, Kamis (15/9).
Adapun, IHSG masih melanjutkan pelemahannya pada perdagangan kemarin ke level 5.146 atau turun 69,52 poin (1,33 persen). Kondisi ini merupakan posisi penutupan terendah sejak perdagangan sejak 19 Agustus 2016.
"Arus dana asing yang keluar dari pasar saham kemarin mencapai Rp841 miliar di tengah tipisnya nilai transaksi di pasar reguler yang hanya mencapai Rp5,11 triliun," imbuh David.
David menjelaskan, sejumlah saham unggulan terutama di otomotif, telekomunikasi, infrastruktur menjadi motor penurunan IHSG. Selain itu, koreksi IHSG dalam beberapa sesi perdagangan terakhir lebih dipicu oleh meningkatnya risiko pasar saham global dan regional.
Hal itu menyusul kekhawatiran pasar terhadap keinginan sejumlah bank sentral utama dunia seperti ECB, BoJ, dan The Fed yang mulai memberikan sinyal akan menahan kebijakan lanjutan stimulusnya.
Kendati demikian, David memprediksi IHSG berpotensi untuk menguat hari ini ditopang oleh harga saham yang
oversold. Ia memprediksi IHSG bergerak dalam rentang support 5.080 dan resisten 5.190.
Sementara itu, Reza Priyambada, Kepala Riset NH Korindo Securities memprediksi IHSG bergerak dalam rentang support 5.204-5.243 dan resisten 5.329-5.382
Menurut Reza, secara teknikal IHSG masih berada dalam tren pelemahannya tanpa ada konfirmasi pembalikan arah naik. Selain itu, utang gap pun muncul dari level 5.358-5.364, 5.268-5.281, dan 5.189-5.211 dan berhasil menutup utang gap lama di level 5.131-5.133 dimana IHSG berhasil menyentuh level rendah di 5.128.
"Jika tidak ada perlawanan, maka IHSG mempunyai kecenderungan untuk melemah dengan support terdekat di level 5.053. Meski kami berharap akan adanya rebound. Namun, tetap mewaspadai adanya potensi pelemahan lanjutan," ungkap.
(gir)