Minim Sentimen Negatif, IHSG Berpeluang Lanjutkan Penguatan

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Jumat, 16 Sep 2016 07:47 WIB
IHSG diprediksi bergerak dalam rentang 5.230-5.300 dengan kecenderungan menguat pada Jumat (16/9).
IHSG diprediksi bergerak dalam rentang 5.230-5.300 dengan kecenderungan menguat pada Jumat (16/9). (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan penguatan pada akhir pekan ini dengan dukungan rendahnya resiko pasar saham global dan regional Asia.

Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto menuturkan, bursa saham global berhasil bangkit semalam setelah rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) di bawah ekspektasi. Selain itu, naiknya harga minyak mentah sebesar 0,76 persen ke level US$43,91 per barel turut memberi angin segar.

Data ekonomi AS yang menurut David jadi perhatian investor adalah hasil penjualan ritel Agustus yang turun 0,3 persen secara bualanan di bawah perkiraan minus 0,1 persen. Pada bulan sebelumnya, penjualan ritel AS naik 0,1 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, lanjutnya, produksi manufaktur AS yang turun 0,4 persen di bawah perkiraan minus 0,2 persen dan bulan sebelumnya naik 0,6 persen juga menambah keyakinan pelaku pasar baha The Fed akan menunda kenaikan suku bunga acuan.

"Dua indikator ekonomi yang keluar tadi malam tersebut di bawah perkiraan berimbas positif di pasar saham terutama dikaitkan dengan turunnya kemungkinan kenaikan tingkat bunga di pertemuan The Fed pekan depan," papar David dalam risetnya, dikutip Jumat.

Lebih lanjut David merinci, di Wall Street indeks Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 masing-masing menguat 0,99 persen dan 1,01 persen menjadi 1.8212,48 dan 2.147,26. Sementara, Indeks Nasdaq melanjutkan penguatan dengan naik 1,5 persen di 5.249,69.

Selain itu, indeks saham di zona Euro yakni Eurostoxx juga bangkit 0,30 persen di 2.973,77.

Adapun, IHSG berhasil bangkit pada perdagangan kemarin ke level 5.265 atau menguat 119,78 poin (2,33 poin).

"Aksi beli balik terutama dimotori pemodal lokal menyasar sejumlah saham unggulan yang secara teknikan sudah berada di area jenuh jual (oversold)," terang David.

Rendahnya kekhawatian kenaikan tingkat bunga di AS, data ekspor Agustus yang naik 32,54 persen secara bulanan yang mencapai US$12,63 miliar, dan hasil pengumpulan dana amnesti pajak yang mencapai Rp21,2 triliun hingga kemarin (15/9) menjadi katalis aksi beli balik pelaku pasar.

"Direktorat Jenderal Pajak (DJP) optimis hingga akhir September (periode pertama) perolehan dana dari program amnesti pajak mencapai Rp45 triliun," imbuhnya.

Dengan demikian, ia memprediksi IHSG memiliki potensi untuk melanjutkan kebangkitannya setelah melemah tiga hari berturut-turut pada awal pekan ini. Ia memprediksi IHSG bergerak dalam rentang 5.230-5.300.

Di sisi lain, analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya memprediksi IHSG bergerak dalam rentang support 5.114 dan resisten 5.302. Menurutnya, secara teknikal IHSG mengalami bangkit sehingga potensi pergerakan mulai menunjukkan peningkatan walaupun dana asing yang keluar (capital outflow) masih terlihat berlanjut.

"Rilis data perekonomian masih menunjukkan kondisi dalam negeri yang masih cukup menjanjikan di masa yang akan datang,hari ini IHSG berpotensi melanjutkan penguatan," ungkap William dalam risetnya.
(ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER