KAI Kejar Realisasi Pendapatan Jasa Angkut Barang Rp5,1 T

Yuliyanna Fauzi | CNN Indonesia
Senin, 26 Sep 2016 16:17 WIB
Lambatnya realisasi target pendapatan jasa angkut barang tidak terlepas dari pengaruh lemahnya sektor komoditas pertambangan.
Ilustrasi bisnis kereta api. (ANTARA FOTO/Reno Esnir).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) tengah mengejar realisasi pendapatan dari layanan jasa angkut barang sebesar Rp5,1 triliun. Sampai saat ini, baru sekitar 70 persen dari target pendapatan yang terpenuhi.

Direktur Komersial dan IT KAI Kuncoro Wibowo mengatakan, secara keseluruhan, perseroan mengincar pendapatan sebear Rp10 triliun. Di antaranya Rp5,1 triliun berasal dari layanan jasa angkut barang, dan sisanya Rp4,9 triliun dari angkutan penumpang.

"Target tahun ini dari angkut barang Rp5,1 triliun. Namun, saat ini, masih kurang 30 persen," ujarnya, Senin (26/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lambatnya realisasi target pendapatan jasa angkut barang tidak terlepas dari pengaruh melemahnya sektor komoditas pertambangan beberapa waktu belakangan. Maklum, kereta angkut barang KAI didominasi untuk distribusi komoditas batu bara.

"Mayoritas jasa angkut barang dari batu bara. Batu bara turun, kami terkena imbasnya. Nanti kalau semen turun, tentu kami kembali turun lagi," kata Kuncoro.

Pun demikian, ia optimistis, perbaikan harga komoditas yang pelan-pelan terjadi belakangan ini akan menambah pundi-pundi perseroan dari distribusi batubara. Di samping, upaya KAI lainnya yang mulai menggaet pengusaha di kawasan berikat untuk memberikan fasilitas pengangkutan dari pelabuhan ke pasar usaha.

"Kami lihat di Pelabuhan Gresik besar sekali potensinya, Karawang juga. Kemudian, di Solo, Pletek, Blumbungan, itu akan kami coba ke arah sana juga," ungkapnya.

Sementara, untuk pendapatan KAI yang berasal dari angkutan penumpang, ia memastikan, dapat meraup sekitar 90,1 persen dari target pendapatan. Diharapkan, pendapatan dari angkutan penumpang dapat menutupi potensi kekurangan pendapatan jasa angkut barang.

Adapun, untuk target pendapatan angkutan barang tahun depan, KAI mematok peningkatan target sekitar 6 persen atau sebesar Rp6,1 triliun.

Lirik Peluang Angkut Jenazah

Untuk menggemukkan kantong operator kereta milik negara tersebut, Kuncoro menawarkan layanan jasa angkut jenazah. Selama ini, ia menilai, jasa angkut jenazah belum maksimal disediakan oleh moda transportasi lainnya, seperti mobil ambulans dan pesawat terbang.

Terkait tarif, KAI memastikan masih menggodok rencana ini. Yang pasti, KAI menggunakan estimasi perhitungan jarak tempuh dalam menentukan tarif yang kompetitif dibandingkan dengan moda transportasi lain untuk mengangkut jenazah.

"Kalau pesawat mahal, kalau mobil butuh waktu satu hari lebih. Kami ada kereta jenazah. KAI bisa memanfaatkan lokomotif yang sama dengan kereta angkutan barang, namun berbeda gerbong," pungkasnya. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER