Jakarta, CNN Indonesia -- Usai meresmikan Pelabuhan Wasior di Teluk Wondama, Presiden Joko Widodo menyatakan pemerintah bakal segera membangun jalur kereta api di Papua pada tahun ini guna menekan harga logistik dan kebutuhan masyarakat di bumi Cenderawasih tersebut.
Jokowi mengatakan adanya pelabuhan tidak serta merta menjamin turunnya harga barang-barang. Hal ini disebabkan untuk pengangkutan barang masih memerlukan konektivitas dengan moda transportasi lainnya.
Ia memberikan contoh di Merauke, Papua. Di sana, sudah terdapat pelabuhan. Namun, untuk melanjutkan pengiriman kebutuhan masyarakat atau logistik ke wilayah Pegunungan Tengah diperlukan jalan darat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Harga bensin Rp60 ribu dan semen Rp800 ribu karena jalan darat tidak ada,” ujar Jokowi kepada wartawan di Wasior, Selasa (5/4).
Oleh karena itu, Jokowi mengatakan pemerintah berencana untuk membangun jalur kereta api di Papua. Jokowi mengatakan pada semester dua tahun ini, akan ada dua jalur yang dibangun pemerintah.
“Dimulainya, entah dari Manokwari atau Sorong. Kita lihat,” ujar Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi berharap agar Pelabuhan Wasior di Teluk Wondama, Papua, bisa menjadi tempat persinggahan kapal secara rutin dan terjadwal agar mampu mempersatukan Indonesia dari Aceh hingga Papua
“Inilah (pelabuhan laut) yang mempersatukan kita, konektivitas, entah lewat udara ataupun lewat pelabuhan dan dengan kapal-kapal yang ada,” katanya.
Jokowi mengatakan saat ini masih belum ada kapal yang singgah secara teratur dan terjadwal di pelabuhan. Oleh karena itu, setelah peresmian, Jokowi berharap pihak pelabuhan bisa segera menyiapkan jadwal bagi lalu lintas kapal.
“Jadi, kalau bisa segera selesai kemudian ada kapal yang rutin terjadwal selalu berputar pada pelabuhan yang ada dan singgah pada pelabuhan. Itulah namanya tol laut,” kata Jokowi.
Jokowi menjelaskan, dengan adanya tol laut, maka distribusi barang dan mobilisasi orang dari satu tempat ke tempat yang lainnya akan menjadi lebih baik.
Sejauh ini, sudah terdapat 27 pelabuhan laut termasuk di Wasior yang sudah selesai dibangun pemerintah sejak 2015 hingga awal 2016. Namun, kata Jokowi, masih ada sekitar 68 pelabuhan laut lainnya lagi yang ditargetkan akan dibangun oleh pemerintah yang tersebar di Maluku, Papua, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi.
Sementara untuk pengawasannya, Jokowi meminta kepada para pejabat kementerian untuk sering-sering turun ke lapangan mengecek apa yang masih menjadi kekurangan dalam pelaksanaan.
“Misalnya masalah lampu listrik atau
runway belum panjang di Papua, yaitu wajib harus diperbaiki,” ujar Jokowi.
Adapun, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan Pelabuhan Wasior semula dibangun untuk menjadi pelabuhan rakyat. Pelabuhan tersebut, ujarnya, diperbaiki sejak 2010 hingga tahun lalu. Kini, pelabuhan itu menjadi pelabuhan yang memiliki fasilitas cukup baik.
“Pelabuhan ini merupakan pelabuhan penting yang melayani wilayah di sekitar Kabupaten Teluk Wondama dan men jadi bagian dari kapal tol laut,” katanya.
Pelabuhan Wasior menempati lahan seluas 55.718 meter persegi. Berdasarkan keterangan tim komunikasi Presiden, pembangunan fasilitas di pelabuhan Wasior meliputi dermaga seluas 174 x 10 meter persegi, Trestle I seluas 48 x 8 meter persegi, Trestle II seluas 47 x 8 meter persegi, Causeway seluas 160 x 6 meter persegi, Causeway II seluas 127 x 8 meter persegi dan reklamasi seluas 12.500 meter persegi.
Pelabuhan ini dapat disandari kapal dengan kapasitas 3.500 Deadweight Tonnage (DWT). Pelabuhan ini dilengkapi dengan fasilitas darat seperti kantor, terminal penumpang, pos jaga, rumah pompa, genset, gudang seluas 15 x40 meter persegi dan lapangan penumpukan seluas 10.000 meter persegi
(gir)