IHSG dan Rupiah Kompak Menguat Hari ini

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Selasa, 27 Sep 2016 17:05 WIB
Sementara di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah menguat 86 poin atau 0,66 persen ke level Rp12.955 per dolar AS.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar 67,46 poin atau 1,26 persen ke level 5.419 setelah bergerak di antara 5.295-5.419.(CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa saham nasional menggeliat hari ini, Selasa (27/9). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar 67,46 poin atau 1,26 persen ke level 5.419 setelah bergerak di antara 5.295-5.419.

Sementara di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah menguat 86 poin atau 0,66 persen ke level Rp12.955 per dolar AS, setelah bergerak di kisaran Rp12.886-Rp13.042.

RTI Infokom mencatat, investor membukukan transaksi sebesar Rp10,79 triliun dengan volume 7,76 miliar lembar saham. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) Rp457,8 miliar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebanyak 170 saham naik, 126 saham turun, dan 87 saham tidak bergerak. Sementara sembulan dari 10 indeks sektoral menguat. Penguatan terbesar dialami oleh sektor aneka industri yang menguat sebesar 2,8 persen.

Dari Asia, mayoritas indeks saham bergerak menguat. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Nikkei225 di Jepang yang naik sebesar 0,84  persen, indeks Kospi di Korsel naik sebesar 0,77 persen, dan indeks Hang Seng di Hong Kong naik sebesar 1,09 persen.

Sore ini, mayoritas indeks saham di Eropa bergerak melemah sejak dibuka tadi siang. Indeks FTSE100 di Inggris turun 0,22 persen, indeks DAX di Jerman turun 0,96 persen, dan indeks CAC di Perancis turun 0,54 persen.

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menyebut, penguatan IHSG ini disebabkan faktor penguatan nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat (AS). Dengan penguatan nilai tukar rupiah tersebut, maka menjadi sentimen positif bagi pergerakan harga saham.

"Pasar saham leboh bagus, harga saham jadi terbantu karena ini. Kan banyak perusahaan yang impor bahan bakunya jadi ini mengangkat harga sahamnya," ungkap Hans Kwee, Selasa (27/9).

Lebih lanjut Hans menjelaskan, penguatan rupiah terhadap dolar AS tak lepas dari debat perdana calon presiden AS antara Donald Trump dan Hillary Clinton hari ini. Meskipun banyak survei yang mengemukakan Hillary Clinton terbilang menang dalam debat tersebut, tetapi nyatanya popularitas Trump yang semakin tinggi.

"Trump banyak memakai isu-isu untuk menarik perhatian masyarakat, sedangkan isu kesehatan Clinton malah membuat popularitasnya menurun," imbuhnya.

Seperti yang diketahui, pelaku pasar menginginkan kemenangan dipegang oleh Clinton karena Trump dianggap rasis dan dapat membahayakan perekonomian AS sendiri jika ia menang sebagai Presiden AS.

"Kan pandangan orang sebenanrnya beda-beda, para ekonom dan pelaku pasar memang tidak ingin dia menang tapi nasyarakat umum kan punya pandangan sendiri. Trump pintar memainkan isu, misalnya pernah menyebut akan melarang produk luar negeri masuk ke AS, itu kan tentu banyak pengusaha dalam negeri AS yang mendukung," paparnya.

Dengan demikian, ia menilai IHSG hari ini lebih dipengaruhi oleh isu luar negeri. Sementara dari dalam negeri sendiri terkena imbas positif dari peningkatan dana amnesti pajak yang mulai masuk secara signifikan.

Hans sendiri memprediksi IHSG pada perdagangan esok hari bergerak dalam rentang support 5.295-5.400 dan resisten 5.420-5.499. (ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER