Raupan Duit Amnesti Tak Persempit Kekurangan Penerimaan Pajak

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Senin, 03 Okt 2016 07:22 WIB
Menkeu Sri Mulyani tetap yakin target penerimaan pajak sampai akhir tahun akan terbantu penerimaan bea dan cukai.
Menkeu Sri Mulyani tetap yakin target penerimaan pajak sampai akhir tahun akan terbantu penerimaan bea dan cukai. (CNN Indonesia/Safyra Primadhyta).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan, perolehan uang tebusan pengampunan pajak periode pertama tidak mengubah proyeksi melesetnya realisasi penerimaan negara dari target. Pasalnya, pemerintah telah memperhitungkan kontribusi amnesti pajak dalam proyeksi penerimaan negara.

Dikutip dari dashboard amnesti pajak, sampai berakhirnya periode I amnesti, total uang tebusan yang diterima pemerintah mencapai Rp89,14 triliun. Sementara jumlah harta yang dideklarasikan 366.769 Wajib Pajak (WP) pemohon amnesti mencapai Rp3.621 triliun. Di mana sebesar Rp137,08 triliun diantaranya merupakan aset yang direpatriasi ke dalam negeri.

Tax amnesty itu bagian dari keseluruhan penerimaan pajak tahun ini. Jadi kita tetap fokus untuk mencapai minimal Rp1.320 triliun yang sudah kita presentasikan untuk target penerimaan perpajakan akhir tahun ini,” tutur Sri Mulyani Indrawati di Gedung Direktorat Jenderal Pajak (DJP), dikutip Senin (3/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, pemerintah memperkirakaan penerimaan perpajakan bakal kurang (shortfall) sebesar Rp219 triliun dari akhir tahun atau dari Rp1.539,2 triliun menjadi Rp1.320,2 triliun.

Penerimaaan pajak September, lanjut Sri Mulyani, meningkat cukup besar karena periode pertama amnesti pajak.

Sebagai catatan, per 25 September lalu setoran pajak telah mencapai Rp729,7 triliun, Meskipun baru 52,3 persen dari target dalam APBNP 2016, Rp1.355,2 triliun, penerimaan tersebut lebih baik dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu, Rp660,12 triliun.

Khusus untuk, sektor non migas, penerimaan pajaknya tercatat sebesar Rp705 triliun atau tumbuh 13,7 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp620 triliun.

“Kami masih memiliki Oktober, November, Desember, tiga bulan lagi jadi Insya Allah kami bisa mencapai target Rp1.320 triliun,” kata Sri Mulyani.

Selain dari sisi pajak, Sri Mulyani juga bakal melihat dari sisi bea dan cukai yang pola penerimaan tahunannya akan melonjak pada tiga bulan terakhir. Apalagi, pemerintah baru mengumumkan kenaikan tarif cukai rokok tahun depan rata-rata sebesar 10,54 persen. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER