Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah berniat untuk mengadopsi teknologi penghematan energi yang dikembangkan oleh Departemen Energi Amerika Serikat. Misi itu yang mendorong Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan jajarannya berkunjung ke Negeri Paman Sam pada pekan lalu.
Dalam laporannya ke Presiden Joko Widodo, Luhut menjelaskan teknologi ini yang merupakan hasil riset bersama Departemen Energi AS; Universitas California, Berkeley; dan General Electric (GE). Teknologi ini terbukti mampu menghemat pemakaian energi sekitar lima hingga delapan persen dari pemakaian normal.
"Ini dari Departemen Energi Amerika yang membuat program ini sehingga itu juga bisa menghemat di kita cukup besar," kata Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (3/10).
Pelaksana Tugas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini berharap kementerian yang dibawahinya, beserta PT PLN (Persero), Bappenas, dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) juga dapat melihat langsung untuk mempelajari pengayaan teknologi penghematan energi ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama berada di AS, Luhut juga menyodorkan sejumlah proyek strategis sektor energi seperti pengelolaan Blok East Natuna di Kepulauan Riau dan Blok Masela di Maluku kepada Chevron dan Exxon Mobile.
Dia juga mempromosikan 10 destinasi pariwisata pilihan yang dapat dikembangkan swasta asing. Sektor pariwisata ini ditargetkan bisa menggaet investasi mencapai US$20 miliar.
(ags)