Kawasan Industri Jababeka Rilis Global Bond US$186 Juta

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Jumat, 07 Okt 2016 13:23 WIB
Berdasarkan prospektus yang dirilis pada Jumat (10/7), perusahaan menetapkan tenor tujuh tahun dengan tingkat bunga 6,5 persen per tahun.
Berdasarkan prospektus yang dirilis pada Jumat (10/7), perusahaan menetapkan tenor tujuh tahun dengan tingkat bunga 6,5 persen per tahun. (Dok. Jababeka)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) menerbitkan surat utang global (global bond) melalui anak usahanya Jababeka International B.V senilai US$186 juta.

Berdasarkan prospektus yang dirilis pada Jumat (10/7), perusahaan menetapkan tenor tujuh tahun dengan tingkat bunga 6,5 persen per tahun.

Melalui aksi korporasi ini, sebanyak US$165,38 juta akan digunakan perusahaan untuk membayar obligasi yang jatuh tempo pada 2019 mendatang. Total obligasi yang jatuh tempo pada 2019 tersebut yakni US$260 juta. Dengan demikian, obligasi yang tidak tertukar sebanyak US$94,61 juta tetap jatuh tempo pada 2019.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, sisa obligasi baru senilai US$20,61 juta akan digunakan perusahaan untuk membayar premium, early exchange fee, dan consent fee untuk pemegang obligasi yang jatuh tempo pada 2019, di mana mereka yang bersedia menukar obligasinya dengan obligasi yang jatuh tempo pada 2023.

Seperti diketahui, bunga obligasi yang jatuh tempo pada 2023 lebih murah jika dibandingkan dengan bunga obligasi yang jatuh tempo pada 2019, yakni mencapai 7,5 persen.

Sekedar informasi, perusahaan mencatat kenaikan laba bersih pada semester I 2016 sebesar 30,41 persen menjadi Rp325,78 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp249,81 miliar.

Hal ini didukung oleh turunnya beban pokok perusahaan menjadi Rp808,08 miliar dari sebelumnya Rp858,89 miliar. Selain itu, beban keuangan juga mengalami penurunan menjadi Rp169,59 miliar dari sebelumnya Rp394,22 miliar.

Aset Kawasan Industri Jababeka pada semester I 2016 sebesar Rp10,04 triliun, meningkat dari aset tahun 2015 yaitu Rp9,74 triliun. Sementara liabilitas perseroan menurun dari Rp4,76 triliun tahun 2015 menjadi Rp4,57 triliun pada semester I 2016. (gir/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER