Kelakar Jonan, Sindir Arcandra Hingga Akui Tak Kompeten

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Senin, 17 Okt 2016 13:03 WIB
Namun demikian, Jonan yang mantan Menteri Perhubungan itu menyiapkan jawaban bagi mereka yang mempertanyakan kapabilitasnya sebagai Menteri ESDM.
Luhut Binsar Pandjaitan menyerahkan jabatan interim Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kepada Ignasius Jonan (kanan) di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin, 17 Oktober 2016. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Luhut Binsar Panjaitan resmi menyerahkan jabatannya kepada Ignasius Jonan, Menteri ESDM baru yang dilantik Presiden Joko Widodo, Jumat (14/10) lalu. Serah Terima Jabatan (sertijab) dilakukan di Gedung Kementerian ESDM, Senin pagi, bersama Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar.

Jonan datang bersama Arcandra di ruang pelantikan pukul 10 WIB. Sebelum memulai sambutannya, mantan Menteri Perhubungan tersebut memecah keheningan dengan melempar guyonan kepada istri Arcandra Tahar yang saat itu juga mendampingi.

"Selamat pagi kepada Bapak Arcandra Tahar beserta istri. Ibu ini muda sekali ya. Saya pikir awalnya pak Arcandra bawa anaknya. Ternyata, bawa istri," ujarnya disambut gelak tawa seisi ruangan, Senin (17/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai berkelakar kepada Arcandra, Jonan mengakui dirinya tidak memiliki kompetensi di bidang ESDM. Namun demikian, ia mengklaim telah menyiapkan jawaban bagi mereka yang mempertanyakan kapabilitasnya.

"Saya tahu banyak yang bertanya, kompetensi saya apa? Saya jawab saja, kompetensi saya ya, saya mantan menteri," terang dia blak-blakan.

Kendati begitu, mantan Direktur Utama PT KAI (Persero) itu mengklaim sedikit banyak mengetahui konsep cost recovery dari produksi migas. Prinsipnya, biaya-biaya yang dikeluarkan oleh kontraktor di awal dalam melakukan kegiatan operasi eksplorasi.

Jonan berjanji, akan belajar lebih getol agar bisa mengelola sektor ESDM menjadi lebih efisien. "Memang, saya hanya tahu konsep cost recovery. Itu pun gara-gara pernah jadi bankir," imbuh Jonan. Sekadar informasi, Jonan sempat menjadi direktur Citibank pada tahun 1999-2001 silam.

Sebagai tahap awal menjalani peran barunya, Jonan mengatakan, telah mendata hal-hal yang menjadi prioritas pemerintah. Antara lain, rencana pengembangan (Plan of Development/PoD) blok East Natuna, percepatan pembangunan blok Masela, realisasi 35 ribu megawatt (MW).

Selain itu, dibawah kepemimpinannya, Kementerian ESDM juga akan menyelesaikan insentif eksplorasi migas melalui revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 79 Tahun 2010, termasuk masalah perpanjangan Kontrak Karya (KK) perusahaan tambang. "Tentunya, harus sesuai dengan Undang-undang yang berlaku," tegas Jonan.

Menurut dia, sektor energi berbeda dengan sektor perhubungan yang mengutamakan keselamatan. Di sektor energi, perkembangan zaman juga perlu diutamakan demi menciptakan efisiensi ladang investasi.

"Makanya, saya juga berharap, peraturan yang ada mengikuti perkembangan zaman," pungkasnya. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER