Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengaku lega telah menyerahkan jabatan sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) selama dua bulan kepada Ignasius Jonan.
Dalam sambutannya di acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Menteri ESDM, Luhut menyatakan percaya dengan kompetensi Jonan dalam bidang manajerial. Meski Jonan minim pengalaman di sektor ESDM, ia yakin kemampuan teknis Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar bisa mengimbangi Jonan.
"Di satu sisi, kami tidak ingin proses bisnis di sektor ESDM bisa lebih efisien. Untuk bisa mengatasi itu, nampaknya Pak Jonan lebih paham. Sementara di sisi lain, Pak Arcandra lebih paham di bidang teknis. Saya rasa, kombinasi ini bisa memecahkan beberapa masalah di sektor ESDM," ujar Luhut di Gedung Kementerian ESDM, Senin (17/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia melanjutkan, kepemimpinan yang mumpuni diperlukan di Kementerian ESDM karena Luhut menganggap pejabat penting di Kementerian ESDM adalah orang-orang yang ahli di bidangnya. Ia mencontohkan beberapa perkembangan tata kelola sektor energi seperti draf revisi Peraturan Pemerintah (PP) no. 79 tahun 2010 dan harga gas bagi industri.
"Saya awalnya bangga sama diri sendiri, kenapa bisa melakukan perkembangan selama dua bulan terakhir. Tapi saya pun sadar, itu semua karena teamwork di Kementerian ESDM sangat baik. Dari Sekretaris Jenderal hingga Direktur Jenderal bisa memberikan diskusi yang
world class. Saya rasa ini juga perlu dilanjutkan ke Pak Jonan dan Pak Arcandra," lanjutnya.
Lebih lanjut, ia berharap kebijakan yang diterbitkan Jonan dan Arcandra nantinya bebas dari tekanan apapun. Selain itu, ia juga berharap Jonan bisa tegas terhadap beberapa peraturan yang menghambat investasi di sektor migas.
"Saya lama di militer dan biasa bergulat dengan strategi. Saya lihat Kementerian ESDM ini strateginya sudah baik, tinggal bagaimana konsistensinya saja," pungkas Luhut.
Sementara itu, Jonan sendiri mengaku memiliki kompetensi yang minim di sektor ESDM. Namun, ia berjanji akan belajar lebih banyak agar bisa mengelola sektor ESDM menjadi lebih efisien.
"Namun, secara pengelolaan sumber daya alam, tentu saja harus sesuai dengan Undang-Undang (UU) yang berlaku. Memang saya hanya tahu konsep
cost recovery, itu pun gara-gara pernah jadi bankir," tuturnya.
(gir/ags)