Rilis Laporan Keuangan Masih Jadi Motor IHSG

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Jumat, 28 Okt 2016 08:45 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih menguat terbatas pada perdagangan hari ini yang ditopang rilis laporan keuangan emiten.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih menguat terbatas pada perdagangan hari ini yang ditopang rilis laporan keuangan emiten. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih menguat terbatas pada perdagangan hari ini, Jumat (28/10), di mana laju indeks dipengaruhi oleh sejumlah isu individual terkait rilis laba kuartal III 2016.

Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto menyatakan, Wall Street tadi malam kembali terkoreksi setelah menguat terbatas pada hari sebelumnya. Indeks DJIA dan S&P masing-masing terkoreksi 0,16 persen dan 0,3 persen di 18.169,68 dan 2.133,04.

Sementara, indeks Nasdaq terkoreksi 0,65 persen di 5.215,97. Namun, harga minyak mentah tadi malam di Amerika Serikat (AS) berhasil bangkit (rebound) tipis 1,1 persen di US$49,72 per barel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sentimen pasar di Wall Street selain digerakkan oleh sejumlah rilis laba kuartal tiga emiten dan data ekonomi AS yang keluar juga dipicu naiknya imbal hasil (yield) obligasi negara di seluruh dunia. Pasar juga mengantisipasi hasl pilpres di AS 8 November mendatang," papar David dalam risetnya, dikutip Jumat (28/10).

Adapun, IHSG kemarin berhasil melanjutkan penguatan terbatas dalam rentang konsolidasi dengan ditutup menguat 17,15 poin (0,32%) di 5.416,836. Menurut David, penguatan IHSG terutama ditopang aksi beli selektif atas saham perbankan, tambang, telekomunikasi, rokok, aneka industri, dan perdagangan. Sedangkan saham perkebunan dan jasa konstruksi cenderung koreksi.

Volume perdagangan kemarin, lanjut David, melonjak mencapai 33,33 miliar saham terutama ditopang aksi beli spekulatif atas saham Grup Bakrie. Sehingga, nilai transaksi di Pasar Reguler meningkat mencapai Rp6,9 triliun.

"Secara keseluruhan pasar digerakkan dengan sentimen rilis laba kuartal III 2016 sejumlah emiten sektoral dan pergerakan harga sejumlah komoditas tambang," ungkap David.

Sentimen yang masih sama seperti kemarin, membuat IHSG masih diprediksi cenderung menguat terbatas dengan rentang support 5.400 dan resisten 5.450.

Sementara, analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya melihat perdagangan akhir pekan ini masih menunjukkan potensi penguatan. Ia sendiri memprediksi IHSG bergerak dalam rentang support 5.381 dan resisten 5.488.

"Rentang konsolidasi yang wajar dengan tekanan yang cukup minim menunjukkan bahwa kondisi pergerakan IHSG sedang menanti momentum untuk dapat mencetak rekor tertinggi baru," terang William dalam risetnya. (gir/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER