Antam Mulai Salurkan Listrik dari PLTU Pomalaa

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Rabu, 02 Nov 2016 07:11 WIB
PLTU Batubara Pomalaa milik Antam akan dioperasikan secara interkoneksi dengan sistem PLN dengan alokasi listrik maksimum sebesar 5 megawatt (MW).
PLTU Batubara Pomalaa milik Antam akan dioperasikan secara interkoneksi dengan sistem PLN dengan alokasi listrik maksimum sebesar 5 megawatt (MW).(CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam telah melaksanakan penyaluran listrik perdana dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batubara milik perseroan ke jaringan PT PLN (Persero) (PLN) Rayon Kolaka di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Direktur Operasi Antam, Agus Zamzam Jamaluddin mengatakan, penyaluran itu dilakukan pada 27 Oktober 2016, bertepatan dengan Hari Listrik Nasional. Penyaluran listrik perdana ini juga menandai sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) antara Antam dengan PLN.

“Sinergi Antam dengan PLN ini selain bertujuan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan listrik masyarakat Kolaka juga turut mendukung program Pemerintah dalam meningkatkan rasio elektrifikasi di Indonesia,” jelasnya dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (2/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sinergi antara Antam dan PLN dimulai pada tanggal 21 Oktober 2016 melalui penandatanganan Perjanjian Kerjasama tentang Pembelian Kelebihan Tenaga Listrik dari PLTU Pomalaa Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara.

“Di dalam perjanjian tersebut, PLTU Batubara Pomalaa milik Antam akan dioperasikan secara interkoneksi dengan sistem PLN dengan alokasi listrik maksimum sebesar 5 megawatt (MW) kepada PLN,” jelas Agus.

Selain menjadi bagian dari komitmen Antam kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka, sinergi antara Antam dengan PLN tersebut juga turut mendukung program pemerintah dalam meningkatkan rasio elektrifikasi di Indonesia.

“Dengan mulai beroperasinya PLTU Batubara berkapasitas 2x30MW ini, semakin meningkatkan kemampuan pabrik feronikel Antam di Pomalaa yang sebelumnya telah memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dengan kapasitas 8x17MW,” kata Agus.

Dari sisi kinerja keuangan, produsen emas dalam negeri tersebut membukukan kinerja positif dalam sembilan bulan pertama 2016. Perseroan meraup laba bersih sebesar Rp38,27 miliar, berbalik dari rugi bersih Rp1,03 triliun di periode yang sama 2015.

Berdasarkan laporan keuangan Antam pada (31/10), sebenarnya penjualan perusahaan pelat merah ini turun hingga 28,73 persen menjadi Rp6,44 triliun sejak awal tahun hingga akhir September, dari Rp9,04 triliun pada periode yang sama 2015.

Sayangnya, beban usaha Antam lebih besar dari laba kotor yang dicetak. Beban usaha Antam mencapai Rp 558,69 miliar, turun dari Rp622,6 miliar. Hal itu membuat perseroan menelan rugi usaha sebesar Rp193,27 miliar.

Kondisi neraca yang negatif tersebut berbalik setelah penghasilan keuangan Antam mampu melonjak tajam hingga 826,63 persen menjadi Rp260,42 miliar, dari Rp28,1 miliar. Lonjakan tersebut berasal dari pendapatan bunga dari deposito jangka pendek dan kas di bank.

Tak hanya itu, performa keuangan Antam juga ditopang kentungan lain-lain bersih sebesar Rp446,67 miliar. Padahal, dalam sembilan bulan pertama tahun lalu, Antam menelan rugi lain-lain bersih sebesar Rp586,67 miliar.

Keuntungan lain-lain bersih tersebut utamanya disokong oleh laba selisih kurs bersih sebesar Rp260,57 miliar. Capaian itu berbalik rugi selisih kurs sebesar Rp534,62 miliar pada periode yang sama tahun lalu. (gir/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER