Pembiayaan Tuntas, China Shenhua & PJB Eksekusi PLTU Jawa 7

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Senin, 17 Okt 2016 06:31 WIB
Penandatanganan financial close dilakukan konsorsium konsorsium China Shenhua Energy dan PT Pembangkitan Jawa Bali dengan China Development Bank.
Pekerja PT.PJB sedang mengkontrol area travo di sebuah PLTU. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Konsorsium China Shenhua Energy Company Limited dan PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) telah menyelesaikan pendanaan (financial close) PLTU Jawa 7 berkapasitas 2x1.000 MW pada 29 September 2016.

Manajer Senior Humas PLN Agung Murdifi menjelaskan penandatanganan financial close dilakukan konsorsium dengan China Development Bank, selaku pemberi pinjaman pembangunan proyek senilai US$1,8 miliar.

"Meskipun fase pendanaan proyek atau financial close baru selesai pada 29 September 2016, namun pembangunan PLTU sudah dimulai sejak April 2016 lalu berupa tahap persiapan konstruksi," katanya seperti dikutip dari Antara, Minggu (16/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal tersebut, lanjutnya, membuktikan konsorsium China Shenhua bersama PJB, anak perusahaan PLN, memiliki kemampuan pendanaan dengan menggunakan modal sendiri untuk persiapan konstruksi.

Sebelumnya, Dirut PLN Sofyan Basir mengatakan, konsorsium bisa melakukan persiapan konstruksi terlebih dahulu dikarenakan telah menyetor jaminan sebesar 10 persen dari nilai proyek.

Agung juga mengatakan, financial close dicapai delapan hari lebih cepat dari periode yang disyaratkan dalam perjanjian pembelian tenaga listrik (power purchase agreement/PPA), yakni selama enam bulan.

"(Lebih cepat) ini baru pertama kali terjadi pada IPP, apalagi untuk mega proyek dengan kapasitas total sebesar 2.000 MW," katanya.

PLTU Jawa 7, yang berlokasi di Desa Terate, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Provinsi Banten merupakan bagian proyek 35.000 MW.

Pembangkit dibangun dengan skema pengembang listrik swasta (independent power producer/IPP) oleh perusahaan patungan PT Shenhua Guohua Pembangkitan Jawa Bali (PT SGPJB).

Perusahaan patungan tersebut dimiliki China Shenhua dengan kepemilikan saham 70 persen dan PJB melalui anak usahanya, PT PJB Investasi, dengan kepemilikan saham 30 persen.

Target operasi (commercial operation date/COD) PLTU Jawa 7 pada 2019-2020 sesuai Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2016-2025.

Daya pembangkit akan disalurkan memperkuat sistem ketenagalistrikan Jawa-Bali melalui Gardu Induk Balaraja 500 kV.

PLTU Jawa 7 memakai teknologi baru ultra super critical boiler dengan bahan bakar batubara kalori rendah yakni 4.000-4.600 kkal/kg.

Teknologi pembangkit tersebut dipilih karena memiliki efisiensi yang tinggi dan lebih ramah lingkungan.

Saat ini, kapasitas terpasang sistem Jawa-Bali sebesar 33.863 MW dengan daya mampu 31.614 MW dan beban puncak 24.589 MW.

Konsorsium China Shenhua memenangi tender setelah menjadi penawar terendah dengan harga US$4,25 sen/kWh. (ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER