Pelni dan Garuda Indonesia Diminta Pangkas Biaya Logistik

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Kamis, 03 Nov 2016 21:51 WIB
Bambang Brodjonegoro dan Susi Pudjiastuti meminta dua BUMN tersebut untuk secara khusus menekan biaya logistik untuk wilayah Indonesia timur.
Bambang Brodjonegoro dan Susi Pudjiastuti meminta dua BUMN tersebut untuk secara khusus menekan biaya logistik untuk wilayah Indonesia timur. (CNN Indonesia/Djonet Sugiarto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dua menteri Kabinet Kerja meminta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor transportasi untuk terjun dalam efisiensi biaya logistik nasional. Khususnya, bagi logistik kebutuhan dan bahan baku untuk wilayah Indonesia timur.

Yang pertama, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), Bambang Brodjonegoro berharap PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) (Pelni) mau memecah rute pelayaran bersubsidi dari Surabaya ke Sorong. Menurutnya, rute tersebut harus dibagi menjadi dua, yaitu Surabaya-Makasar dan Makasar-Sorong.

"Kami berharap Pelni bisa menggunakan kapal besar dari Surabaya ke Makasar kemudian menggunakan kapal kecil dari Makasar ke Sorong. Dengan melihat skala kapal yang digunakan, ini bisa menambah skala ekonomis (economies of scale)," tutur Bambang, Kamis (3/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penggunaan kapal kecil bagi rute Makasar ke Sorong, lanjutnya, lebih ekonomis karena barang yang dikirim balik dari Sorong terbilang lebih sedikit. Jika pelayaran Makasar-Sorong masih menggunakan kapal besar, maka akan ada inefisiensi logistik sebesar Rp2 juta per TEUs.

"Akan ada efisiensi yang baik sekali dari pelayaran Sorong-Makasar menggunakan kapal kecil. Hal itu pun juga berdampak baik bagi subsidi Pelni," tuturnya.

Kendati demikian, ia menyebut bahwa infrastruktur hub tol laut harus selesai terlebih dahulu. Saat ini ada lima hub yang direncanakan, yaitu Belawan-Kuala Tanjung, Tanjung Priok, Tanjung Perak, Makasar dan Bitung dan rencana hub baru di Sorong dan Batam.

"Kami juga berharap Pelindo mau menyesuaikan rencana investasinya dengan hub-hub tol laut ini," jelasnya.

Di sisi lain, Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti berharap PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mau membuka rute penerbangan langsung dari Australia ke kota-kota di Indonesia timur. Menurutnya, hal ini menciptakan harga barang yang lebih efisien dibanding mengirimkan barang-barang kebutuhan hidup dari Indonesia barat.

Ia mencontohkan harga ayam beku di Saumlaki, Maluku yang bisa mencapai Rp150 ribu per kilogram (kg). Hal itu disebabkan karena pelayaran yang berbelit dari Surabaya menuju Makasar, Makasar menuju Sorong, dan Sorong menuju Saumlaki.

Untuk itu, ia mengusulkan rute penerbangan langsung dari Darwin-Kupang dan Darwin-Timika. Penerbangan ini diharapkan bisa memotong seperlima biaya logistik barang-barang kebutuhan di Indonesia timur saat ini.

"Bayangkan saja, masa ayam mati dibawa muter-muter dulu? Makanya, kami ingin menagih janji Garuda, katanya kalau bisa disubsidi US$2 ribu, sudah bisa penerbangan langsung dari Australia ke kota-kota di Indonesia timur. Pakai pesawat baling-baling (ATR) biasa saja," jelas Susi. (gir/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER