Jakarta, CNN Indonesia -- Kemenangan penggugat PT Big Bird dan PT Blue Bird Tbk (BIRD) di Pengadilan Tinggi Jakarta yaitu, Lani Wibowo dan Elliana Wibowo atas kepemilikan sahamnya di dua perusahaan tersebut tidak mempengaruhi kinerja saham emiten transportasi itu hari ini.
Majelis hakim mengabulkan gugatan kedua penggugat untuk menyatakan Lani (penggugat 1) sebagai pemegang 328 saham dan Elliana (penggugat 2) sebagai pemilik 1.148 saham PT Big Bird (tergugat 1).
Namun nyatanya, harga saham Blue Bird ditutup positif pada perdagangan hari ini ke level Rp2.930 per saham atau naik 50 poin (1,74 persen) setelah bergerak dengan rentang harga Rp2.760-Rp2.950 per saham. Sementara, harga saham Blue Bird dibuka pada harga Rp2.880 per saham.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengamat Samuel Sekuritas Muhammad Al Fatih menyatakan, jumlah saham yang terbilang sedikit yaitu hanya 328 saham atau sekitar tiga lot untuk penggugat pertama, dan 1.148 saham atau sekitar 11 lot untuk penggugat kedua membuat pemberitaan tersebut tak berdampak pada harga saham Blue Bird hari ini.
"Kemungkinan besar karena volume nya kecil jadi tidak terlalu berpengaruh terhadap perusahaan," ungkap Al Fatih, Kamis (3/11).
Pelaku pasar pun tak merasa cemas sehingga terkesan tidak peduli dengan pemberitaan tersebut. Dengan demikian, harga saham Blue Bird pun masih positif hingga akhir penutupan perdagangan hari ini.
Namun, Al Fatih mengingatkan posisi perusahaan transportasi taksi tersebut tengah terancam dengan adanya berbagai jenis transportasi
online yang menawarkan kemudahan dalam melakukan pemesanan dan harga yang murah kepada konsumen.
"Transportasi
online memang ancaman yang serius bagi Blue Bird dan taksi konvensional lainnya. Sebenarnya Blue Bird punya aplikasi online juga tapi mereka telat promosikannya jadi keduluan sama transportasi
online yang sekarang ada," terang Al Fatih.
Seperti diketahui, Blue Bird mengalami penurunan laba bersih sebesar 42,30 persen menjadi Rp360,87 miliar dibandingkan Rp625,42 miliar ada periode yang sama tahun lalu. Hal ini karena pendapatan pokok Blue Bird yang mengalami penurunan dari Rp4,04 triliun menjadi Rp3,65 triliun.