Mandiri Sekuritas: Ekonomi Kuartal III Tumbuh Tak Sampai 5%

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Senin, 07 Nov 2016 06:30 WIB
Mandiri Sekuritas memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mencapai 4,92 persen karena belum melihat tanda-tanda perbaikan permintaan domestik.
Mandiri Sekuritas memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mencapai 4,92 persen karena belum melihat tanda-tanda perbaikan permintaan domestik. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Mandiri Sekuritas memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dihitung berdasarkan nominal Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal III tahun ini tidak menembus 5 persen.

“Kami memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal III 2016 sebesar 4,92 persen secara tahunan,” ujar Leo Rinaldy, ekonom Mandiri Sekuritas, dikutip Senin (7/11).

Ia menjelaskan, perkiraan tersebut di bawah prediksi konsensus sebesar 5,1 persen. Ia menjelaskan, hal itu akibat adanya penurunan pada kuartal II 2016 menjadi 5,18 persen setelah angka permintaan menjadi normal karena musim perayaan dan efek panen yang sudah memudar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Lebih lanjut, kami belum melihat adanya tanda-tanda dari berbaliknya perbaikan permintaan domestik. Pertumbuhan kredit melunak menjadi 6,8 persen secara tahunan pada Agustus 2016 dari 8,9 persen pada Juni 2016,” jelasnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia tumbuh 5,18 persen pada kuartal II 2016, melampaui ekspektasi banyak analis. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi nasional pada paruh pertama 2016 menembus 5,04 persen.

Kepala BPS Suryamin menjelaskan, pada kuartal II 2016, nominal PDB Indonesia atas dasar harga berlaku mencapai Rp3.086,6 triliun, sedangkan nilai PDB atas dasar harga konstan 2010 sebesar Rp2.353,2 triliun.

Merujuk pada nominal tersebut, kata Suryamin, perekonomian Indonesia selama periode April-Juni 2016 tumbuh 5,18 persen, meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan kuartal sebelumnya yang sebesar 4,91 persen. Capaian tersebut juga lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2015 yang hanya 4,66 persen.

"Kuartal I 2016 sempat mengalami penurunan karena La Nina membuat masa panen bergeser sehingga hasil panen mendongkrak kuartal II 2016. Ini juga karena momentum puasa dan Lebaran yang mendorong sektor produksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," ungkap Suryamin di kantornya, Agustus lalu. (gir/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER