Jakarta, CNN Indonesia -- Lembaga penelitian ekonomi Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia meramal nilai perdagangan elektronik atau e-
commerce di dalam negeri hingga akhir tahun nanti bakal mencapai US$24,6 miliar atau setara dengan Rp319,8 triliun (dengan asumsi nilai tukar Rp13 ribu per dolar AS).
"Pasar digital Indonesia sangat besar, sehingga menjadi sasaran dari pemain-pemain global, termasuk dari kawasan ASEAN," ujar Hendri Saparini, Direktur Eksekutif Core Indonesia, seperti dilansir Antara, Selasa (8/11).
Sekadar informasi, transaksi perdagangan secara elektronik Indonesia tahun 2014 lalu mencapai US$12 miliar. Pencapaian tersebut melonjak 150 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hendri menuturkan, saat ini, Indonesia dipandang sebagai salah satu wilayah ekonomi digital terbesar dan terpenting di kawasan Asia Tenggara (ASEAN). Hal ini tak terlepas dari tingginya pelanggan telepon seluler dan pengguna internet di Indonesia.
"Dengan 282 juta pelanggan telepon seluler, termasuk jumlah pengguna internet yang diperkirakan menyentuh angka 100 juta di tahun ini, merupakan pasar yang besar," imbuh dia.
Kendati demikian, terkait konektivitas dan tingkat penetrasi internet, Indonesia masih tertinggal apabila dibandingkan banyak negara ASEAN lainnya.
"Sektor ekonomi-digital menyimpan peluang besar bagi Indonesia di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Peluang dimaksud berada di dua area, yaitu Indonesia sebagai pasar online dan ASEAN sebagai pasar bagi pemain-pemain digital Indonesia," tutur Hendri.
(bir/gen)