Kadin Yakin Investasi di E-Commerce Tahun Ini Tembus US$1 M

Yuliyanna Fauzi | CNN Indonesia
Kamis, 15 Sep 2016 14:46 WIB
Ramalan Kadin ini lebih tinggi 20 persen dibandingkan dengan realiasi investasi e-commerce tahun lalu yang sebesar US$800 juta.
Menko Perekonomian Darmin Nasution (dua dari kiri) berbincang bersama Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Perkasa Roeslani (kiri), Ketua Pokja 1 yang juga Menteri Perdagangan Thomas Lembong (dua dari kanan) dan Kepala BKPM Franky Sibarani (kanan) usai rapat koordinasi Evaluasi Pelaksanaan Paket Kebijakan Ekonomi di Kantor Kemenko Perekonomian di Jakarta, Selasa (21/6). (Antara Foto/Sidi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia optimistis realisasi investasi di industri perdagangan berbasis media daring atau e-commerce menembus US$1 miliar pada tahun ini. Ramalan Kadin ini lebih tinggi 20 persen dibandingkan dengan realiasi investasi e-commerce tahun lalu yang sebesar US$800 juta.

Ketua Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani menjelaskan, saat ini pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang Amerika Serikat atau U.S Chamber of Commerce melirik potensi e-commerce Indonesia.

"Yang terbaru, Gojek Indonesia dapat suntikan dana dari Amerika Serikat sebesar USD557 juta. Ini menandakan mereka tertarik dengan e-commerce, juga dengan industri kreatif," jelas Rosan, Kamis (15/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melihat animo tersebut, Rosan optimistis investasi e-commerce bakal menembus US$1 miliar pada tahun ini. Tahun lalu, Kadin mencatat, investasi e-commerce Indonesia sekitar US$800 juta.

Hanya saja, ia menekankan pentingnya memperlancar masuknya modal asing ke pasar e-commerce Indonesia. Untuk itu, Rosan menyarankan agar pemerintah memperlunak aturan dan tidak membatasi asing investasi di sektor tersebut.

"Jangan dipagari dulu. Apalagi dikenakan pajak di awal. Industri baru ini biarkan dulu berkembang, tidak perlu ada regulasi ketat," ujar Rosan.

Tak hanya e-commerce, Rosan juga melihat minat investor asing di sektor industri kreatif perfilman tergolong tinggi.

"Untuk industri perfilman, mereka mau masuk, mereka lihat ada potensi di Indonesia, mulai dari distribusi sampai persebaran bioskopnya," kata Rosan.

Berangkat dari optimisme tersebut, Rosan menganggap keinginan Presiden Joko Widodo mengejar pertumbuhan ekonomi sekitar 5 persen bukan mimpi yang tak dapat terwujud. Pasalnya, percepatan dan penyederhanaan regulasi telah diberikan melalui 13 paket kebijakan yang dirilis setahun belakangan ini.

"Minimal bisa tumbuh 5 persen karena Presiden Jokowi sudah meluncurkan paket ekonomi yang memberikan banyak manfaat. Ini tentu membuka peluang investasi Indonesia dalam mengejar pertumbuhan ekonomi," tambahnya.

Ia juga mengharapkan, hubungan pengusaha yang tergabung dalam Kadin Indonesia dan Kadin Amerika Serikat dapat terus berjalan dan memperkuat ekonomi kedua negara. (ags/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER