Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan membangun sistem budidaya ikan dengan metode keramba jaring apung (KJA) lepas pantai (offshore) tahun depan. Sebagai tahap awal, pembangunan KJA ini rencananya akan dilakukan di tiga lokasi yaitu, Karimun Jawa di Jawa Tengah, perbatasan antara Pangandaran Cilacap sekitar Pantai Selatan Jawa, serta Sabang di Aceh.
Slamet Soebjakto, Direktur Jendral Perikanan Budidaya KKP mengatakan, pembangunan KJA offshore ini bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan potensi lahan budidaya laut di Indonesia.
"Kami manfaatkan yang ada, kan yang baru tergarap (potensi budiaya laut) baru sekitar dua persen atau sekitar 281 ribu hektare (ha) dari total potensi 12,08 juta ha," ujarnya, saat dihubungi Cnnindonesia.com, minggu (13/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut ia menjelaskan, pembangunan KJA offshore ini untuk meningkatkan pemanfaatan lahan dan meningkatkan produksi budidaya ikan. Tetapi, selain itu, KJA Offshore juga bisa memberikan diseminasi teknologi budidaya ikan modern lepas pantai kepada masyarakat Indonesia.
"Iya banyak manfaatnya, kan bisa juga memberikan peluang usaha baru. Misalnya, kami gelondongkan benih ikan kakap putih yang semula ukuran 10 gram (gr) bisa menjadi 100 gr per ekor, makanya kalau lewat (KJA offshore) ini kan lebih mudah," terang Slamet.
Hal ini dinilai memudahkan masyarakat untuk memanfaatkan tambak-tambak tersebut untuk digunakan sebagai usaha penggelondongan benih yang bisa menarik penyerapan tenaga kerja, serta meningkatkan pendapatan masyarakat.
Menurut Slamet, nantinya KJA offshore akan memiliki delapan lubang per unit yang bisa menghasilkan sekitar 568 ton kakap putih ukuran konsumsi.
Adapun, saat ini, Ditjen Perikanan Budidaya telah mulai proses identifikasi lokasi secara spesifik dan melakukan penjajakan proses pengadaan barang dan mekanisme pengelolaan.
"Kami sudah mulai identifikasi ini, perlu kan yang kami lakukan pertama kali itu ngirim (benih ikan) dan juga pasang alat. Nah, untuk pasang alat sekitar delapan bulan, nanti juga kami akan melakukan kerjasama dengan pihak BUMN bidang perikanan," katanya.
Berdasarkan data statistik perikanan budidaya, data sementara produksi ikan kakap putih pada tahun 2015 mencapai 5,082 ton. Dengan adanya KJA offshore, diharapkan kontribusi produksinya meningkat signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Apabila satu unit KJA offshore dengan delapan lubang dalam satu siklus dapat menghasilkan 568 ton, maka dari tiga unit KJA offshore akan memberikan kontribusi produksi sebesar 1.600 ton. Ya, kalau dihitung begitu kan bisa memajukan industri peikanan kita, makanya ini sangat bagus," pungkas.