GMF Gandeng MMF Ekspansi Pasar MRO Indonesia Timur

Christine Novita Nababan | CNN Indonesia
Minggu, 13 Nov 2016 12:40 WIB
Kerja sama ini sebagai strategi yang dilakukan GMF dalam meraih visi tahun 2020 sebagai satu dari 10 perusahaan perawatan dan perbaikan pesawat dunia.
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia (GMF) bekerja sama dengan PT Merpati Maintenance Facility (MMF) dalam mengembangkan bisnis perawatan pesawat di Indonesia bagian timur.

"Kami membutuhkan strategic partnership (kemitraan strategis) dengan pihak lain yang handal dan mumpuni di bidangnya, untuk mendukung program perusahaan," tutur Juliandra Nurtjahjo, Direktur Utama GMF, seperti dilansir Antara, Minggu (13/11).

Menurut dia, kerja sama operasi tersebut juga merupakan salah satu strategi yang dilakukan GMF dalam rangka meraih visi tahun 2020 mendatang sebagai MRO (perusahaan perawatan dan perbaikan pesawat) peringkat 10 terbaik di dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kesepakatan yang dituangkan dalam Perjanjian Kerja Sama Operasi ini ditandatangani oleh Juliandra serta Direktur Utama MMF Suharto di Hanggar MMF Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (1211).

Kerja sama itu bakal meliputi pekerjaan umum industri perawatan perbaikan pesawat, antara lain untuk pesawat berjenis Cessna 172/152, Twin Otter, Casa 212, Cessna Caravan 208/206, serta tidak menutup kemungkinan jenis kapabilitas pesawat lainnya sesuai dengan perkembangan bisnis ke depannya.

Dalam proyek kerja sama operasi yang berjangka waktu 5 tahun ini, GMF maupun MMF memberikan kontribusi sesuai dengan kesepakatan dan akan dikelola secara terpadu oleh kedua instansi.

Juliandra menyebutkan bahwa kerja sama operasi ini menjadi langkah strategis GMF dalam mengembangkan industri perawatan pesawat di Indonesia.

Menurut dia, saat ini pasar perawatan pesawat nasional baru mampu diserap 30-40 persen oleh MRO domestik, sedangkan sisanya masih diambil oleh MRO asing.

"Dengan berbekal pengalaman dan kemampuan yang kami miliki bersama, kami harus yakin bahwa dengan adanya kerja sama operasi ini, kami mampu mengambil pasar perawatan pesawat domestik lebih besar lagi," katanya.

Diawali dari lokasi hanggar MMF di Surabaya, operasionalisasi kerja sama yang akan dimulai di awal Januari 2017 tersebut akan dikembangkan di beberapa lokasi lain di wilayah timur Indonesia, salah satunya di Biak.

Direktur Utama MMF Suharto mengatakan, manajemen perseroan juga sangat antusias dengan disahkannya kerja sama operasi ini. "Kami optimis kerja sama operasi dengan GMF ini bisa meningkatkan kinerja kami secara signifikan baik ke depannya," terang dia.

MMF sendiri memberikan kontribusi berupa sarana dan prasarana seperti Hanggar di Surabaya dan Biak, ruang kantor dan ruang penyimpanan material, serta memfasilitasi sertifikasi persetujuan dari Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU).

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendorong industri penerbangan nasional untuk menciptakan inovasi-inovasi guna meningkatkan daya saing dalam era modernisasi dan deregulasi saat ini.

"Dalam industri penerbangan, dengan marjin yang semakin ketat dan diferensiasi produk memegang peranan penting, maskapai penerbangan yang beroperasi dengan inovasi terbaik akan memiliki keunggulan dalam era modernisasi dan deregulasi," ucap Budi. (bir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER