Jakarta, CNN Indonesia -- Pemimpin negara-negara ASEAN optimistis terhadap masa depan perekonomian kawasan meski dihantui perlambatan ekonomi global. Investasi dan perdagangan intra kawasan menjadi dua motor utama yang diyakini bakal menopang laju ekonomi ASEAN.
"Pertumbuhan ekonomi di dunia direvisi. Tapi kita melihat pertumbuhan ekonomi di negara-negara ASEAN cukup baik," kata Datuk Seri Zahrain Mohamed Hashim, Duta Besar Malaysia pada acara ASEAN Finance Ministers' Investors Seminar (AFMIS) ke-11 di Hotel Mulia, Selasa (15/11).
Namun ia mengakui, aktivitas ekonomi regional kurang bergairah belakangan ini karena terimbas berbagai gejolak ekonomi dan politik di berbagai belahan dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa sentimen yang jadi catatan, kata Hashim, antara lain dampak stagnasi ekonomi China, serta keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Britania Exit/Brexit), hingga kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS).
Optimisme serupa juga ditunjukan oleh Wakil Menteri Keuangan Indonesia Mardiasmo. Menurutnya, sejumlah indikator pertumbuhan ekonomi ASEAN justru menunjukkan performa yang baik di tengah pelemahan ekonomi global.
"Ekonomi ASEAN menjadi yang terbesar ketujuh di dunia dan urutan ketiga yang terbesar di Asia dengan nilai Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai lebih dari US$2,43 triliun di 2015," sebut Mardiasmo.
Dari sisi perdagangan, katanya, perdagangan ASEAN merupakan salah satu yang cukup terbuka dengan nilai transaksi mencapai US$2,28 triliun pada tahun lalu.
Sementara untuk investasi, lanjutnya, nilai investasi asing yang masuk ke negara-negara ASEAN pad atahun lalu mencapai US$120 miliar. Itu menyedot 11 persen dari total investasi asing dunia.
Akan tetapi, Mardiasmo menilai kondisi pertumbuhan negara lain di dunia tetap penting untuk diperhatikan dalam membuat memproyeksi dan merancang langkah-langkah strategis ke depan.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Kementerian Ekonomi dan Keuangan Kamboja H. E. Phalla Phan mengatakan negara-negara ASEAN perlu untuk melihat dampak pertumbuhan ekonomi China sebagai salah satu negara berpengaruh di kawasan Asia.
"Negara ASEAN perlu melihat pertumbuhan ekonomi Chna yang diprediksi masih dikisaran enam persen. Tapi kita juga harus melihat potesi komoditas negara-negara ASEAN," kata Phan.
(ags)