Menko Luhut Kritik Masih Minimnya Penyaluran KUR Perikanan

CNN Indonesia
Kamis, 01 Des 2016 12:47 WIB
Sampai Oktober 2016, jumlah KUR perikanan yang dimanfaatkan masyarakat hanya mencapai RP779,8 miliar atau setara 1,3 persen dari total penyaluran KUR.
Sampai Oktober 2016, jumlah KUR perikanan yang dimanfaatkan masyarakat hanya mencapai RP779,8 miliar atau setara 1,3 persen dari total penyaluran KUR. (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari sektor kelautan dan perikanan selama Januari-Oktober 2016 yang masih minim membuat gusar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan.

Ia mencatat jumlah KUR sektor perikanan yang dimanfaatkan masyarakat hanya mencapai RP779,8 miliar atau setara 1,3 persen dari total penyaluran KUR. Luhut mengatakan bakal terus mencari faktor kecilnya penyaluran kredit untuk nelayan saat ini.

"Kita harus cari tahu dulu apa penyebabnya, apakah karena penyalurannya yang memang kecil atau prosesnya yang menghambat," kata Luhut, dikutip Kamis (1/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luhut mengatakan, jika permasalahnnya ada pada proses penyaluran KUR, seharusnya nelayan mendapatkan pelayanan yang mudah. Hal ini kata dia, agar usaha usaha nelayan di Indonesia tidak mengalami kemunduran.

"Kapal tidak murah, nelayan kan perlu kapal. Makanya KUR harus berjalan dong buat beli kapal dan kebutuhan lainnya," kata Luhut.

Sementara itu, Pemimpin Divisi Bisnis Usaha Kecil Bank Negara Indonesia (BNI) Anton Siregar mengatakan sepanjang 2016 share kredit kecil untuk sektor Kelautan dan perikanan yang dikeluarkan oleh BNI adalah Rp150 miliar dari total yang sudah disalurkan.

"Kurang lebih Rp150 miliar yah atau itu yang ada di database portofolio kredit kecil BNI," kata Anton, saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (30/11) malam.

Menurutnya, total share tersebut sudah cukup untuk memenuhi kredit usaha nelayan. Karena, bukan hanya BNI yang memberikan bantuan kredit.

Namun, untuk tahun depan, sesuai dengan rencana fokus penyaluran KUR, sektor perikanan akan menjadi salah satu target utama setelah sektor pertanian, industri, dan pariwisata serta perdagangan.

"Tahun depan ini akan lebih fokus, tahun ini kita juga fokus di sektor (perikanan) tapi memang belum menjadi prioritas, 2017 perikanan sudah jadi prioritas yah," kata Anton.

Nantinya, BNI kata Anton akan melakukan program kerja dengan pola kemitraan, kerjasama inti plasma, kerjasama dengan lembaga dan institusi serta kementerian.

"Makanya nanti KUR-nya akan kita tingkatkan sekitar 5 persen, dan juga ada optimalisasi pola supply chain financing," kata dia.

Dari data yang berhasil dihimpun, kebutuhan KUR untuk sektor kelautan dan perikanan pada tahun 2017 mencapai Rp21,7 triliun. Yang berarti mengalami peningkatan dari tahun ini yang hanya mencapai Rp779,8 miliar per Januari-Oktober.

Sehingga, menurut Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti perlu adanya kerjasama dengan sektor perbankan, sehingga kebutuhan KUR di tahun 2017 bisa terpenuhi.

"Untuk tahun ini, pemerintah sebenarnya sudah mendorong perbankan untuk menyalurkan KUR kepada para nelayan, tapi kan semuanya belum mudah memberikan (KUR)," kata Susi.

Oleh karena itu, dirinya sudah meminta kepada Menko Bidang Kemaritiman untuk secepatnya menggerakan pihak perbankan untuk meringankan beban nelayan dengan memberikan kemudahan dalam penyaluran KUR.

"Nanti Pak Luhut yang gerakan semua perbankan, biar cepat beres itu," kata Susi.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER