Jakarta, CNN Indonesia -- PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) telah menjual 5 persen saham kepada investor asing setelah resmi melepas saham perdana (Initial Public Offering/IPO) pada hari ini, Rabu (7/12).
Direktur Utama PT Indopremier Securities Moleonoto selaku penjamin pelaksana emisi IPO menjelaskan, penjualan saham sebesar 5 persen telah dilakukan sejak pagi tadi melalui skema
private placement.
"Yang 5 persen itu
shareholder, itu dijual secara
private placement kepada investor luar negeri," ungkap Moleonoto.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harga saham yang dijual pun tetap sama seperti yang ditawarkan di dalam negeri yakni, Rp6.500. Sebelumnya, penjamin pelaksana emisi efek menetapkan harga dengan rentang Rp6.250-Rp8.000 dengan pertimbangan kualitas dari investor yang ada baik di dalam maupun luar negeri.
"Itu kami pertimbangkan bukan serta merta harga tertinggi, tapi juga kualitas investor. Jadi kami dan manajemen bidik titik Rp6.500 untuk mendapat titik keseimbangan antara harga, pendapatan,
long end dan short term, dan di harga itu diambil," jelas dia.
Menurut Moleonoto, saham Prodia dibeli oleh 73 persen investor asing dan 23 persen investor domestik. Sementara, jika dilihat dari tipenya, sebanyak 95 persen ada di institusi lokal maupun asing yang dibeli secara jangka panjang.
"Kami tawarkan Prodia di Singapura dan Hongkong," jelas Moleonoto.
Adapun, perusahaan optimistis kinerja keuangannya dari segi pendapatan dari laba bersih dapat tumbuh lebih baik pada tahun 2017 jika dibandingkan dengan tahun ini.
Menurut Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty, rata-rata pertumbuhan pendapatan selama tiga tahun belakangan sebesar 10,2 persen. Sehingga, tahun depan pihaknya menargetkan lebih dari perolehan tersebut.
"Tiga tahun terakhir ini naik rata-rata 10,2 persen karena banyak pengaruh industri kesehatan, ini kesempatan yang kami ambil. Makanya kami harapkan dapat tumbuh lebih dari itu untuk tahun depan," jelas Dewi.
Sebagai informasi, Prodia telah resmi menjadi emiten ke 15 di BEI tahun ini dengan melepas 187,5 juta lembar saham atau setara dengan 20 persen dari total saham perusahaan. Dengan mematok harga perdana Rp6.500 per lembar, dana yang terhimpun dari IPO sebesar Rp1,22 triliun.
(gir/gen)