Jokowi Mengeluh Hanya 2,5 Persen Wajib Pajak Ikut Amnesti

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Rabu, 07 Des 2016 17:40 WIB
Jumlah peserta amnesti pajak sampai hari ini hanya sekitar 481 ribu WP alias 2,5 persen dari total 20 juta WP yang ada di Indonesia.
Jumlah peserta amnesti pajak sampai hari ini hanya sekitar 481 ribu WP alias 2,5 persen dari total 20 juta WP yang ada di Indonesia. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluhkan merosotnya animo wajib pajak (WP) untuk ikut serta dalam program pengampunan pajak. Setelah mencapai euforia tertinggi pada periode I di September 2016 lalu, jumlah WP yang ikut tax amnesty merosot pada periode II sampai akhir bulan ini.

Jokowi mencatat, jumlah peserta amnesti pajak sampai hari ini hanya sekitar 481 ribu WP alias 2,5 persen dari total 20 juta WP yang ada di Indonesia.

"Kecil sekali. Hanya 2,5 persen, hanya 2,5 persen saja,” kata Jokowi saat Sosialisasi Amnesti Pajak di Pecatu Hall Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Badung, Bali, dikutip dari kantor berita Antara, Rabu (7/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan Walikota Solo menyayangkan rendahnya kesadaran WP untuk tergerak memanfaatkan program bersih-bersih harta tersebut. Padahal dalam hitungan Jokowi, jika ada 10 juta WP yang ikut program tersebut maka dirinya menjamin Indonesia tidak perlu lagi berutang ke luar negeri.

“Kalau separuh saja WP ikut tax amnesty, kita tidak perlu pinjam uang dari luar negeri, tidak perlu rebutan investasi, atau rebutan arus uang masuk," katanya.

Potensi Dana

Mengutip data Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jokowi meyakini masih ada aset senilai Rp11 ribu triliun di luar negeri yang belum dilaporkan WP pemiliknya kepada Direktorat Jenderal Pajak sampai saat ini.

Oleh sebab itu, pemerintah tengah mencari strategi baru untuk bisa menarik kembali uang tersebut ke Indonesia yang memerlukan dana segar untuk membangun infrastruktur.

“Sampai hari ini dana deklarasi maupun repatriasi yang terkumpul mencapai Rp3.986 triliun termasuk repatriasi. Meski masih sedikit, ini patut kita syukuri,” jelasnya. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER