Saham di Asia Bergerak 'Ragu' Jelang Kenaikan Suku Bunga AS

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Selasa, 13 Des 2016 09:52 WIB
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang naik tipis 0,1 persen pada awal perdagangan, sementara indeks Nikkei N225 di Jepang turun 0,5 persen.
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang naik tipis 0,1 persen pada awal perdagangan, sementara indeks Nikkei N225 di Jepang turun 0,5 persen. (REUTERS/Yuya Shino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Saham Asia bergerak konservatif pada perdagangan Selasa (13/12) karena investor menunggu pertemuan bank sentral AS (Federal Reserve) yang menjadi petunjuk tentang prospek kebijakan moneter Negeri Paman Sam. Sementara harga minyak mentah kembali melemah setelah lonjakan ke level tertinggi dalam 18-bulan.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang naik tipis 0,1 persen pada awal perdagangan, sementara indeks Nikkei N225 di Jepang turun 0,5 persen karena dolar AS menguat ke level tertinggi terhadap yen.

Seperti dilansir dari Reuters, The Fed secara luas diperkirakan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya pada tahun 2016 pada pertemuan selama dua-hari mendatang. Pelaku pasar telah menyesuaikan harga saham terhadap persentase kenaikan suku bunga AS di kisaran target antara 0,25 persen sampai 0,50 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yang paling penting bagi investor adalah pernyataan dan proyeksi ekonomi The Fed, yang akan dipertimbangkan setelah reaksi kemenangan mengejutkan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS, 8 November lalu.

"Pertanyaan besar adalah, seperti apa kecepatan kebijakan yang bisa kami harapkan dari The Fed untuk tahun depan?" kata Kaneo Ogino, Direktur Global-info Co di Tokyo.

Sementara hasil treasury AS baru-baru ini melonjak karena harapan bahwa pemerintahan Trump akan memberlakukan kebijakan untuk memicu pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Selain harapan tersebut, harga minyak mentah yang bergelombang juga telah memicu ekspektasi inflasi.

"Ada beberapa profit taking [aksi ambil untung], terutama oleh hedge fund [pelaku lindung nilai] AS, menjelang pertemuan The Fed dan liburan Natal mendatang," kata Ogino. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER