Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak stagnan pada perdagangan hari ini, Senin (28/11), melanjutkan sentimen negatif yang melanda IHSG sepanjang pekan lalu, terkait kenaikan tingkat suku bunga AS pada Desember mendatang.
Analis Daewoo Securities Heldy Arifien menjelaskan, pelemahan IHSG sepanjang pekan lalu disebabkan oleh pelemahan saham emiten perbankan akibat anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Selain itu, keputusan Bank Mandiri menambah cadangannya menjadi Rp22 triliun juga menjadi sentimen negatif bagi pergerakan saham perbankan.
"IHSG memang turun sepekan karena memang dari sisi perbankan sendiri ada pelemahan ya, karena kan kalau perbankan sendiri bobotnya terhadap IHSG 28 persen, itu khusus perbankan ya," ucap Heldy, Jumat (25/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, semakin kuatnya prediksi jika The Fed akan menaikkan suku bunganya pada Desember mendatang masih membuat IHSG tertekan sepanjang pekan lalu.
Menurut Heldy, kondisi yang hampir serupa masih akan terjadi pada perdagangan hari ini. Investor masih akan menunggu (wait and see) dengan berhati-hati melakukan transaksi sembari menunggu kenaikan Fed Rate pada bulan depan.
Heldy menambahkan, IHSG diprediksi bergerak stagnan pada Senin ini. Ia memprediksi IHSG bergerak dengan rentang support 5.150 dan resisten 5.231.
Dengan penurunan IHSG beberapa perdagangan belakangan ini dan arus dana asing (capital outflow) yang terus berlanjut, menurut Heldy merupakan sebagai sebuah bentuk antisipasi dari investor. Sehingga, jika nantinya The Fed resmi menaikkan suku bunganya maka IHSG tak akan turun jauh dari posisi saat ini.
"Tetap akan turun, tetapi pasti nggak akan jatuh sekali karena penurunannya sudah dari sekarang. Dari sekarang sudah koreksi, nanti nggak mungkin lebih turun jauh lagi," papar Heldy.
Sementara itu, analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya berpendapat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan harga komoditas masih akan mempengaruhi pergerakan IHSG pada awal pekan ini. Dengan demikian, William memprediksi IHSG bergerak dengan rentang support 5.088 dan resisten 5.291.
"Investor masih dapat memanfaatkan momentum koreksi wajar untuk melakukan akumulasi pembelian, mengingat dalam rentang invesasi jangka panjang IHSG masih dalam kondisi uptrend, hari ini IHSG berpotensi menguat," ungkap William dalam risetnya.
(gir/gen)