Emiten Telekomunikasi Makin Untung jika Pilkada Tambah Gaduh

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Rabu, 14 Des 2016 15:38 WIB
Penggunaan media sosial media sebagai ajang kampanye dinilai bakal mendongkrak pendapatan data dan seluler para perusahaan telekomunikasi.
Penggunaan media sosial media sebagai ajang kampanye dinilai bakal mendongkrak pendapatan data dan seluler para perusahaan telekomunikasi. (REUTERS/Dado Ruvic)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bahana Securities menilai, kegaduhan politik yang semakin memanas menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak Indonesia pada Februari mendatang ternyata tidak hanya memberi sentimen negatif terhadap keharmonisan Indonesia. Di sisi lain, bisnis sektor telekomunikasi diprediksi meraup untung dari kegaduhan tersebut.

Analis Bahana Securities Leonardo Henry Gavaza menyatakan, sektor telekomunikasi malah meraup keuntungan dari hingar-bingar politik yang sedang terjadi saat ini, pasalnya orang-orang tidak hanya debat secara langsung untuk mendukung jagoannya.

“Peran sosial media sudah menjadi sangat penting untuk ajang kampanye dan menjatuhkan lawan-lawan politik,” jelasnya, Rabu (14/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peran alat komunikasi, lanjutnya, tak bisa lagi diabaikan di tengah-tengah era digitalisasi saat ini. Bukan hanya pekerja kantoran saja yang sibuk dengan alat komunikasinya baik menggunakan telpon, berkirim pesan atau menggunakan fasilitas jaringan data seluler yang semakin cocok di kantong, bahkan anak-anak pun semakin sulit meninggalkan ponsel pintar.

Menurut Leonardo, hingga awal tahun depan, saham-saham sektor komunikasi masih sangat layak untuk dibeli. Pasalnya saat musim liburan seperti di Desember, orang-orang akan semakin aktif berkomunikasi atau saling berkirim pesan baik dengan cara konvensional ataupun dengan menggunakan jaringan data.

“Ditambah lagi adanya keributan politik yang terjadi sekarang, membuat penggunaan data telepon pintar meningkat cukup tajam. Trend dunia saat ini semakin aktif menggunakan smartphone dan data, sehingga profitabilitas perusahaan di sektor telekomunikasi akan bagus, ditambah lagi musim liburan pada Desember," kata Leonardo.

Ia menambahkan, Bahana Securities merekomendasikan pembelian untuk saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), saham PT Indosat Tbk (ISAT) dan saham PT XL Axiata Tbk (EXCL).

Namun, di sisi lain, hal-hal yang bisa mempengaruhi kinerja ketiga perusahaan ini di antaranya regulasi yang masih berlarut-larut mengenai interkoneksi dan network sharing.

“Pasalnya, bila pemerintah membolehkan network sharing, akan mengurangi besaran laba yang bisa dikantongi oleh Telkom yang berasal dari luar Jawa untuk jangka menengah,” jelasnya.

Sebaliknya, kata Leonardo, Indosat dan XL Axiata akan memetik keuntungan dari ekspansinya di luar Jawa. Belum lagi masalah perang tarif antara Indosat dan XL Axiata di luar Jawa untuk meningkatkan pangsa pasar.

Prediksi Kinerja

Bahana memperkirakan akhir tahun ini, laba bersih Telkom akan naik sekitar 30 persen menjadi Rp20,06 triliun dari periode akhir tahun lalu sebesar Rp15,49 triliun. Pada 2017, laba Telkom diperkirakan naik sekitar 14 persen secara tahunan.

Sementara, Indosat diperkirakan membukukan laba bersih sebesar Rp1,1 triliun pada akhir tahun ini, naik cukup signifikan dibandingkan tahun lalu yang membukukan rugi sebesar Rp1,31 triliun. Dengan berbagai kebijakan dan kondisi yang menguntungkan Indosat, laba bersih diperkirakan akan naik hampir dua kali lipat pada 2017 menjadi Rp2,05 triliun.

Adapun XL Axiata diprediksi membukukan rugi bersih sebesar Rp247 miliar pada akhir tahun ini, naik dibandingkan tahun lalu yang membukukan rugi sebesar Rp25 miliar. Pasalnya, beberapa pos beban mengalami kenaikan seperti beban pegawai dan marketing, sementara itu pendapatan menurun.

“Namun, dengan berbagai kebijakan dan kondisi yang menguntungkan, XL Axiata diperkirakan akan mebukukan laba bersih sebesar Rp345 miliar pada 2017,” jelas Leonardo. (gir/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER