Saham Ritel Anjlok, Seret Dow Jones Jauhi Level 20.000

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Jumat, 23 Des 2016 07:10 WIB
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup 0,12 persen lebih rendah pada 19.918,88 dan S&P 500 kehilangan 0,19 persen menjadi berakhir pada 2.260,96.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup 0,12 persen lebih rendah pada 19.918,88 dan S&P 500 kehilangan 0,19 persen menjadi berakhir pada 2.260,96. (Reuters/Lucas Jackson)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa saham AS jatuh pada perdagangan Kamis (23/12), terbebani pelemahan saham perusahaan ritel, karena investor menarik diri dari optimisme bahwa Presiden AS terpilih, Donald Trump akan memperkuat pertumbuhan ekonomi.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup 0,12 persen lebih rendah pada 19.918,88 dan S&P 500 kehilangan 0,19 persen menjadi berakhir pada 2.260,96. Nasdaq Composite turun 0,44 persen menjadi 5.447,42.

Saham Apple turun 0,66 persen setelah Nokia menyatakan telah menggugat pembuat iPhone terkait pelanggaran paten. Saham itu menjadi hambatan terbesar pada laju indeks S&P 500 dan Nasdaq.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan banyaknya investor yang sudah pergi untuk liburan akhir tahun, volume transaksi tercatat sangat rendah. Sekitar 5,5 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, jauh di bawah 7,3 miliar rata-rata harian selama 20 sesi terakhir.

Seperti dilansir dari Reuters, penurunan itu menahan indeks Dow Jones lebih jauh untuk menembus level 20.000. Tingkat yang hampir ditembus pada minggu ini untuk pertama kalinya.

Saham ritel jatuh setelah CNN melaporkan tim transisi Trump sedang mempertimbangkan tarif sebanyak 10 persen pada impor. Indeks konsumen diskresioner S&P 500 longsor 1,01 persen, penurunan terbesar dalam satu hari sejak Oktober.

Saham Home Depot turun 1,02 persen dan saham Wal-Mart Stores jeblok 2,32 persen. Keduanya menjadi penghambat utama laju indeks Dow Jones.

Setelah penguatan tajam sejak pemilu AS pada 8 November, indeks Dow Jones naik sekitar 14 persen untuk tahun ini dan indeks S&P 500 menanjak 11 persen karena spekulasi ekonomi akan mendapatkan keuntungan dari rencana Trump untuk memangkas regulasi dan menambah belanja infrastruktur.

Beberapa investor percaya bahwa kenaikan baru-baru mungkin telah membuat harga saham terlalu mahal, dan bahwa Kongres dapat mempermudah atau malah mencegah kenaikan belanja infrastruktur juga pemotongan pajak besar yang diusulkan oleh Trump.

"Ada isu-isu yang tergantung di atas pasar. Anda perlu mencerna penguatan ini, dan sekali ia [Trump] menjadi presiden, kita akan melihat apa yang sebenarnya terja," kata Donald Selkin, Kepala Strategi Pasar Newbridge Securities di New York.

Investor miliarder Carl Icahn, ditunjuk oleh Trump pada Rabu lalu sebagai penasihat khusus untuk masalah regulasi. Ia mengatakan dalam sebuah wawancara di CNBC, tengah memperhatikan pasar saham dalam jangka pendek berikut lonjakan baru-baru ini.

Sebuah laporan sebelumnya menunjukkan bahwa ekonomi AS tumbuh lebih cepat dari yang diperkirakan pada kuartal ketiga, mencetak kinerja terbaik dalam dua tahun. Produk domestik bruto meningkat pada level tahunan 3,5 persen, lebih tinggi ari laporan sebelumnya sebanyak 3,2 persen.

Namun, belanja konsumen, yang menyumbang lebih dari dua-pertiga dari kegiatan ekonomi AS, naik 0,2 persen pada November, di bawah perkiraan kenaikan 0,3 persen. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER