Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Dow Jones dan Nasdaq Composite naik ke rekor tertinggi pada perdagangan Selasa (20/12) dalam penguatan yang didorong oleh optimisme tentang kebijakan Presiden AS terpilih, Donald Trump.
Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir hanya 25 poin kurang dari level 20.000, tingkat tidak pernah ditembus sebelumnya, dibantu oleh kenaikan 1,68 persen saham Goldman Sachs.
Seperti dilansir dari
Reuters, saham AS telah menanjak sejak pemilihan presiden pada 8 November, dengan indeks Dow Jones naik 9 persen dan S&P 500 menguat 6 persen karena spekulasi rencana Trump untuk melakukan deregulasi dan meningkatkan belanja infrastruktur akan menggenjot perekonomian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasar fokus pada agenda Trump, yang terkait pemotongan pajak, belanja infrastruktur dan deregulasi," kata Jeff Zipper, Direktur Pelaksana Investasi Private Client Reserve di U.S. Bank.
Namun, beberapa investor menilai harga saham telah menjadi mahal. Indeks S&P 500 diperdagangkan pada sekitar 17 kali dari ekspektasi laba, di atas-rata 10-tahun sebesar 14 kali laba.
Sementara level 20.000 bagi indeks Dow Jones merupakan tonggak utama di Wall Street, dan beberapa investor percaya bahwa dengan menembus tingkat tersebut akan memberi sinyal penaikan terus berlanjut. Indeks Dow Jones pertama kali menghantam level 10.000 pada tahun 1999.
"Untuk memiliki energi yang cukup agar menembus level itu berarti butuh banyak daya beli dalam sistem," kata Brad McMillan, Chief Investment Officer Commonwealth Financial Network.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 91,56 poin atau 0,46 persen menjadi berakhir pada 19.974,62 poin, rekor penutupan tertinggi. Indeks S&P 500 naik 8,23 poin atau 0,36 persen menjadi berakhir pada 2.270,76 dan Nasdaq Composite telah menambahkan 26,50 poin atau 0,49 persen ke 5.483,94.
Delapan dari 11 sektor besar S&P naik, dengan indeks keuangan memimpin kenaikan sebesar 1,12 persen. Hal itu membuat keuntungan sektor keuangan sejak pemilu menjadi 19 persen karena investor bertaruh Trump akan memotong peraturan termasuk aturan Dodd-Frank, yang disahkan dalam menanggapi krisis keuangan 2008, dan dinilai beberapa investor terlalu ketat.
(gir)