Bank Mandiri Patok Kredit Korporasi Tumbuh 14 Persen di 2017

Yuliyanna Fauzi | CNN Indonesia
Selasa, 27 Des 2016 17:55 WIB
Dengan catatan, target pertumbuhan kredit korporasi tahun ini yang juga dipatok 14 persen tercapai.
Dengan catatan, target pertumbuhan kredit korporasi tahun ini yang juga dipatok 14 persen tercapai. (REUTERS/Beawiharta).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk optimis penyaluran kredit ke segmen korporasi tahun ini mampu mencapai target. Bank pelat merah itu memproyeksi, pertumbuhan penyaluran kredit korporasi tahun ini bisa mencapai Rp220 triliun atau naik 14 persen dibandingkan realisasi tahun lalu yang hanya mencapai Rp189,2 triliun.

"Kalau di akhir tahun bisa ditutup di atas Rp220 triliun, kenaikan di tahun depan diharapkan dengan presentase yang sama di tahun ini, yakni 14 persen," kata Senior EVP Corporate Banking Bank Mandiri Alexandra Askandar, Selasa (27/12).

Sebagai informasi, hingga kuartal III 2016 bank berlogo pita emas ini telah membukukan realisasi penyaluran kredit korporasi sebesar Rp212,4 triliun atau 96,54 persen dari total target. Pencapaian tersebut, mendorong perseroan tetap memasang target tinggi untuk segmen korporasi tahun depan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Capaian penyaluran kredit korporasi sampai kuartal III 2016 tersebut juga membuat Bank Mandiri percaya diri bahwa sisa pinjaman senilai Rp7,6 triliun dapat diberikan sebelum tutup tahun. Pinjaman senilai Rp1,2 triliun pun baru saja dikucurkan oleh bank pelat merah nomor wahid tersebut kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) pada hari ini. 

Bank Mandiri mencatat, dari total 96,54 persen kredit korporasi yang telah dikucurkan, sektor infrastruktur menyerap pinjaman paling besar, yakni mencapai 45,62 persen atau setara Rp96,9 triliun per Oktober 2016. Bahkan, suntikan kredit untuk sektor infrastruktur ini meningkat sekitar 53 persen secara tahunan (year on year/yoy) apabila dibandingkan tahun lalu.

"Yang paling besar, di sektor infrastruktur. Pertumbuhan kredit kami di infrastruktur tahun ini sangat signifikan dibandingkan tahun lalu," ucapnya.

Untuk tahun depan sendiri, perseroan meramalkan, penyaluran kredit korporasi untuk sektor infrastruktur akan tetap mendominasi. Pasalnya, pemerintahan Presiden Joko Widodo masih akan terus menggenjot penyelesaian pembangunan infrastruktur sampai tahun 2019 mendatang.

"Ke depan, banyak rencana pembangunan infrastruktur. Ada proyek pembangkit listrik 35 ribu megawatt, ruas jalan tol lain yang juga sudah ada pemegang konsesinya," katanya.

Sementara itu, untuk rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) di segmen korporasi ini masih terbilang rendah yakni di bawah satu persen. "Di bawah satu persen, itu sudah nett," pungkasnya. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER